"Sebenarnya itu ada baiknya untuk awak kabin yang sakit, atau yang diskorsing," ungkapnya.
"Tapi itu menjadi tidak adil disaat itu berlaku bagi manajer yang ada duduk di struktural, mereka bisa libur sabtu minggu, libur hari raya idul fitri bisa ngumpul dengan keluarga, sementara awak kabin harus tetap terbang, jadi uyang di struktural itu bisa dapat double tunjangan " ujarnya.
Menurutnya, pihak struktural yang tidak ikut melakukan penerbangan sebaiknya tidak perlu diberi jaminan jam terbang.
"jaminan jabatan dia dapat, jaminan jam terbang dia dapat, padahal belum tentu dia dalam sebulan itu jam terbangnya sampai 60 jam," kata Yosephine.
Itu belum ada hitam di atas putihnya, tapi sudah diimplementasikan," ujar Yosephine.
Yosephine mengatakan banyak aturan yang tidak tertulis tapi dijalankan oleh Ari Askhara.
(Wahyu Ardianti Woro Seto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengakuan Pramugari Senior soal Ari Askhara Bikin Karni Ilyas Terkejut, Penonton Terdiam