"Kalau dalam evaluasi saya soal kapal, ada pengusaha yang membuat kapal di luar negeri sesuai perintah menteri di masanya. Kemudian begitu ganti rezim, kapal ini tidak diizinkan menangkap. Ini mau digimanakan?" ucapnya.
Untuk itu, di masa kepemimpinannya, Edhy akan banyak berdiskusi untuk menyelesaikan nasib kapal tersebut.
Sebab, para pengusaha yang membuat kapalnya di luar negeri juga sudah merogoh kocek dalam.
Belum lagi bunga bank yang harus dibayar.
"Makanya ini harus kita diskusikan. Kami mau ini clear. Saya tidak mau ada nelayan kecewa dan menjerit, bagaimana kita mengakomodasinya," ucapnya.