MENANG BERBAGAI LOMBA
Sejak itu, mulailah saya ikut kursus merias pengantin. Pertama kali saya belajar kepada Ibu Dahlan Saleh, sekarang beliau sudah meninggal. Lalu diteruskan belajar pada Ibu Sosronegoro, yang merupakan sesepuh di bidang rias.
Tahu enggak, waktu itu banyak orang yang merasa heran karena jarang sekali ada ibu muda yang menjadi perias pengantin seperti saya. Pada masa itu, perias pengantin didominasi perias yang sudah sepuh-sepuh, sementara usia saya masih 20-an.
Tapi tantangan itu saya jalani dengan mantap, karena saya merasa sangat tertarik dengan bidang rias pengantin. Setelah beberapa lama ikut kursus, saya mulai ikut magang bersama guruguru saya untuk merias pengantin ke mana-mana.
Lama-lama keberanian saya muncul untuk ikut berbagai lomba. Mulai dari tingkat kelurahan sampai tingkat provinsi saya coba. Ternyata kemenangan demi kemenangan saya raih.
Akhirnya saya berani ikut lomba di tingkat nasional.
Kemunculan saya di perlombaan tingkat nasional, ikut pula memunculkan nama saya. Dari sekadar merias kenalan, beberapa orang yang tidak saya kenal mulai mendatangi saya.
Mereka minta saya merias pernikahan putra-putri mereka. Bahkan orang-orang dari daerah lain ada juga yang mulai mengenal dan meminta jasa saya, apalagi ketika saya menjadi juara di tingkat nasional.
Dari situlah saya mulai berkembang dan dikenal masyarakat luas. Dari Yogya sendiri, pamong praja dan pengusaha-pengusaha mulai memakai jasa saya.
Selanjutnya, tanpa disangka, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Gatot Suherman, datang dari jauh untuk meminta kesediaan saya merias pernikahan putrinya.
Kebetulan beliau memang berasal dari Yogya. Mungkin beliau mengenal saya atas rekomendasi keluarganya di Yogya atau mungkin juga karena berita kemenangan saya.