Namun, ketua RT tersebut mengatakan pembagian kerja bukan dirinya lagi yang mengatur.
Justru, ketua RT menyarankan Tini untuk menemui Karang Taruna.
Setelah menemui pihak Karang Taruna, lagi-lagi Tini tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
"Karena disuruh ke sana kemari, saya kemudian pulang," katanya melansir dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019).
Tini lantas meminta pertimbangan saudara-saudaranya terkait permasalahan yang dialami.
Biasanya setiap ada hajatan di desa cukup ketua RT yang menyelesaikan.
Namun saat dirinya yang mengadakan hajatan, ada saja alasan yang dibuat-buat.
"Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini, Siti (27).
"Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya pilkades," sambungnya.
Siti menyampaikan ibunya telah melaksanakan tugas sebagai warga dengan baik, seperti arisan dan gotong royong.