Follow Us

Dituding Beda Pilihan Pilkades, Hajatan Pernikahan Seorang Anak Janda Diboikot, Sampai 'Lari' Minta Bantuan Desa Tetangga

Rahma Imanina Hasfi - Jumat, 18 Oktober 2019 | 12:30
Seorang wanita berusia 50 tahun harus telan pil pahit pilkades, tak ada warga yang datang dan membantu acara hajatannya
Joglosemar/ Wardoyo

Seorang wanita berusia 50 tahun harus telan pil pahit pilkades, tak ada warga yang datang dan membantu acara hajatannya

Namun, ketua RT tersebut mengatakan pembagian kerja bukan dirinya lagi yang mengatur.

Justru, ketua RT menyarankan Tini untuk menemui Karang Taruna.

Setelah menemui pihak Karang Taruna, lagi-lagi Tini tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Baca Juga: Entah Apa yang Merasuki Perampok ini, Ia Malah Mencium Kening Wanita Tua untuk Menenangkannya: 'Saya Tidak Mau Uangmu Bu'

"Karena disuruh ke sana kemari, saya kemudian pulang," katanya melansir dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

Tini lantas meminta pertimbangan saudara-saudaranya terkait permasalahan yang dialami.

Biasanya setiap ada hajatan di desa cukup ketua RT yang menyelesaikan.

Namun saat dirinya yang mengadakan hajatan, ada saja alasan yang dibuat-buat.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Jatuh Miskin, Nyatanya Harta Kekayaan Mulan Jameela Capai Rp 15,5 Miliar, Tapi Punya Utang

"Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini, Siti (27).

"Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya pilkades," sambungnya.

Siti menyampaikan ibunya telah melaksanakan tugas sebagai warga dengan baik, seperti arisan dan gotong royong.

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest