Follow Us

Kekerasan Seksual hingga Kecerobohan Prada DP Bantu Polisi Ungkap Pelaku, Fakta Terbaru Sidang Mutilasi Vera

Rina Wahyuhidayati - Rabu, 14 Agustus 2019 | 10:10
Sidang keempat Prada DP
KOMPAS.com/AJI Y K PUTRA

Sidang keempat Prada DP

Suar.ID - Sidang kasus pembunuhan disertai mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria oleh kekasihnya Prada DP masih berlanjut.

Selasa (13/8/2019), sidang keempat kasus mutilasi Vera Oktaria oleh Prada DP kembali digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Agenda sidang keempat ini masih mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Oditur.

Melansir dari Kompas.com (14/8/2019), ada lima saksi yang dihadirkan dalam persidangan kali ini.

Baca Juga: Ternyata Keluarga Prada DP Sempat Tutup-tutupi Perbuatan Putranya Mutilasi Vera Oktaria, Apakah Termasuk Tindakan Pidana?

Yakni saksi ahli forensik, ahli kejiwaan, tim Identifikasi Polres Muba, anggota Den Intel Kodam II Sriwijaya serta pedagang tas yang hendak digunakan Prada DP untuk menyembunyikan mayat korban, Vera Oktaria.

Dari persidangan keempat tersebut terungkap sejumlah fakta baru sebagai berikut:

1. Vera Oktaria Sempat Alami Kekerasan Seksual

Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan, Kompol Mansyuri menemukan fakta lain dari tubuh korban.

Mansyuri melakukan otopsi pada tubuh korban pada 10 Mei 2019 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Dari hasil otopsi ia menemukan adanya tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Vera Oktaria.

Baca Juga: Ibu Vera Oktaria Kecewa kepada Keluarga Prada DP, Sudah Tahu Putranya Mutilasi Vera tapi Ditutup-tutupi

Hasil pemeriksaan menunjukkan di vagina korban tidak ada bercak sperma.

Hanya ada tanda kekerasan di bagian selaput dara.

Ada luka lecet di bagian selaput dara korban.

"Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja. Kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Kondisi jasad korban yang sudah membusuk membuat Mansyuri kesulitan memastikan penyebab luka kekerasan di alat vital korban.

2. Kejiwaan Prada DP Dinyatakan Sehat

Saksi ahli kejiwaan memastikan Prada DP tidak mengalami gangguan jiwa saat membunuh dan memutilasi Vera Oktara.

Hal itu dikatakan Dan Denkesyah 02.04.04 Palembang, Letkol Ckm dr Hilary yang dihadirkan sebagai saksi ahli kejiwaan.

Pemeriksaan terhadap kejiwaan Prada DP dilakukan pada 17 Juni 2019 di Denpom II Sriwijaya melalui sesi wawancara.

Baca Juga: Pembunuhan Gadis Remaja oleh Teman Sendiri, Mayatnya Dimasukan Karung dan Ditinggalkan di Rumah Kosong, Begini Kronologinya

Pertanyaan yang dilontarakan dijawab dengan baik oleh Prada DP.

"Biasanya kalau ada tanda gangguan jiwa, seluruh pertanyaan akan dijawab tidak nyambung. Tapi semuanya dijawab dengan benar," kata Hillary di hadapan hakim ketua dalam sidang.

3. Dua Saksi Kunci Tak Diketahui Keberadaanya

Dua saksi kunci dari kasus mutilasi yang dilakukan Prada DP tak hadir dalam sidang.

Keberadaan keduanya pun tak diketahui.

Kedua saksi kunci tersebut adalah paman Prada DP, Dodi Karnadi (36), serta temannya Muhammad Hasanudin.

Baca Juga: Viral Driver Ojol di Surabaya Gerayangi Paha Penumpang Wanitanya, Ternyata Suka Curi Celana Dalam Wanita Pula

Dodi adalah orang pertama yang mengetahui Prada DP membunuh dan memutilasi Vera.

Sedangkan, Hasanudin adalah yang membawa terdakwa ke salah satu pondok pesantren di Serang Banten.

Oditur CHK Mayor D Butar Butar mengatakan mereka telah empat kali melayangkan surat panggilan kepada kedua saksi untuk hadir di persidangan.

Hingga sekarang tak ada jawaban dari kedua saksi tersebut.

4. Kecerobohan Prada DP Bantu Polisi Ungkap Identitas Pelaku

Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Muba Aipda Chandra Kartika, mengungkapan awalnya pihak kepolisian mengalami kesulitan karena minimnya petunjuk di lokasi kejadian.

Hampir tak ada jejak yang ditinggalkan Prada DP di kamar 06 yang menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi.

Namun, pihak kepolisian akhirnya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan Vera Oktaria berkat kecerobohan Prada DP.

Prada DP meninggalkan sidik jari di ujung atas daun pintu.

"Kita menganalisa tempat kejadian, mencari sidik jari.Ditemukan sidik jari di diujung atas daun pintu, itu ada sidik jari jempol," kata Chandra.

Dengan menggunakan alat Inafis Portable System (IPS), Chandra mencoba mencocokan sidik jari tersebut dengan data perekaman e-KTP.

Baca Juga: FAKTA TERUPDATE Pembunuh SPG Cantik Ni Putu Yuniawati: Pembunuh Mengaku sebagai Gigilo yang Dibayar Rp500 Ribu

Namun, petugas mengalami kendala lantaran koneksi yang tak stabil di lokasi kejadian.

Pihaknya memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan sidik jari di Mapolres Muba.

Saat pencocokan sidik jari, muncul empat nama yang cocok.

Namun, nama Prada DP yakni Deri Permana memiliki skor kecocokan tertinggi yakni 7,6 persen.

Setelah mendapat nama identitas terduga pelaku, Chandra langsung melaporkan ke Kasatreskrim Polres Muba.

Selanjutnya, melakukan pencocokan data pembanding ke tim Inafis Polda Sumsel.

Hasil yang dikeluarkan tersebut pun sama dan tetap mengarah kepada Prada DP.

Usai mengantongi identitas tersangka, polisi pun langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Pergoki Kekasihnya Berduaan dengan Pria Lain di Kos, Pemuda di Kupang Ngamuk, Sempat Kejar-kejaran dan Lempar Pecahan Kaca

Source : Kompas.com

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest