Suar.ID - Untuk setiap dokter, kebutuhan untuk membuat analisis yang benar untuk setiap pasien sangat penting.
Kehidupan setiap pasien tergantung pada keahlian dokter dan itu sangat menegangkan dan menantang bagi dokter.
Sebuah kisah dari dokter yang bekerja di unit gawat darurat Rumah Sakit ini adalah contohnya.
Pada jam 7 malam, rumah sakit menerima panggilan darurat.
Baca Juga : Janda 3 Anak Ngaku Masih Perawan dan Kuliah Kedokteran demi Perdaya Pria untuk Kuras Hartanya
Ambulans dikirim ke tempat gawat darurat dan doktersegera menangani pasien.
Dokter telah menemukan bahwa pasien yang merupakan wanita berusia 23 tahun itu telah berhenti bernapas.
Pupil matanya tidak lagi bereaksi terhadap cahaya dan mesin elektrokardiogram menunjukkan garis lurus yang artinya tidak ada detak jantung lagi.
Ketika dokter mengumumkan bahwa pasien telah meninggal, ibu gadis itu tidak dapat mempercayai apa yang dia dengar dan menangis.
Baca Juga : Sosok Dokter Terawan yang Diutus Presiden Jokowi untuk Pantau Kondisi Ani Yudhoyono
"Dokter! Tolong, saya mohon Anda untuk menyelamatkan hidup anak saya, tolong!" Ibu pasien sangat sedih dan patah hati.
Melihat ibu pasien sangat sedih atas kematian putrinya yang tiba-tiba, dokter enggan mengungkapkan kebenaran yang pahit, tetapi ia harus melakukannya.
"Tidak ada tanda-tanda vital ketika saya tiba dan saya juga tidak perlu melakukan penyelamatan darurat sama sekali. Maaf, tapi ini sudah terlambat."
Jelas siapa pun pasti akan merasa tidak berdaya jika kita berada dalam situasi keluarga wanita tersebut.
Alasan sebenarnya dari kematian mendadak gadis muda itu dapat ditelusuri kembali tiga bulan lalu ketika wanita itu masih hidup.
Tiga bulan lalu, seorang gadis 23 tahun bernama Xiao Jia datang ke unit gawat darurat.
Dia mengatakan kepada dokter bahwa dia menderita sakit perut yang parah dan dia berhenti menstruasi.
Ditambah lagi, perutnya besar dan dia tampak seperti sedang hamil.
Baca Juga : Ikatan Dokter Gigi Ancam Mundur dari BPJS Kesehatan karena Kapitasi Rendah
Setelah diagnosis, dokter menemukan bahwa Xiao Jia tidak hamil.
Perutnya membengkak dan sakit perut yang parah karena cairan yang menumpuk di perutnya.
Sayangnya, cairan itu bukan alasan utama rasa sakitnya yang luar biasa. Itu adalah kanker hati.
Xiao Jia adalah seorang mahasiswi dan dua tahun lalu dia terdaftar di universitas impiannya.
Meskipun berasal dari keluarga miskin dan tinggal di daerah pedesaan sejak dia masih kecil, dia memiliki keinginan kuat.
Dia belajar dengan rajin sehingga dia bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.
Ketika dia di universitas, dia belajar sangat keras untuk mendapatkan beasiswa.
Dia hampir selalu begadang tengah malam setiap hari.
Baca Juga : Heboh Bocah SD di Solo ‘Disunat Jin’, Begini Kata Dokter Spesialis Bedah
Namun baru-baru ini, dia sering merasakan sakit perut dan demam.
Dia mengabaikan gejala-gejala ini dan mengira dia menderita flu.
Segera, perutnya perlahan tumbuh lebih besar sampai dia tampak seperti sedang hamil enam bulan.
Perutnya yang 'hamil' telah menyebabkan rumor menyebar di universitas.
Karena itu, Xiao Jia mengunjungi rumah sakit.
Ketika dia berada di rumah sakit, para dokter menemukan bahwa perutnya yang kembung bukan disebabkan oleh gas melainkan cairan yang menumpuk di perut.
Ternyata kankernya sudah mencapai stadium 4, tahap akhir dari kanker hati.
Tiga bulan sebelum kematiannya, penyakit Xiao Jia menjadi lebih buruk.
Pada akhirnya, dia kehilangan nyawanya karena kanker
Setelah semua keributan berakhir, dokter menjelaskan penyebab kanker hati Xiao Jia.
Baca Juga : Seorang Gadis Tewas karena Diabetes, Namun Dokter Salah Diagnosa, Malah Meresepkan Obat Sakit Telinga
Itu disebabkan oleh dua faktor:
1. Sering-sering begadang
Begadang sering menyebabkan kurang tidur yang mengacaukan jam biologis kita yang mengontrol tidur kita dan ribuan fungsi lainnya seperti hormon pertumbuhan.
Ini juga mempengaruhi penyembuhan hati pada malam hari.
Hati kita akan memperbaiki dirinya sendiri ketika kita jatuh tertidur lelap.
Jika kita begadang, hati kita tidak dapat sepenuhnya menghilangkan racun dan meregenerasi sel-sel baru, sehingga memungkinkan toksin menumpuk di tubuh kita.
Dalam jangka panjang, sel-sel hati yang rusak akan berubah menjadi sel-sel ganas yang dapat mempengaruhi organ-organ lain dalam tubuh.
Baca Juga : Prabowo Subianto: Gaji Dokter di Indonesia Lebih Kecil dari Tukang Parkir
2. Depresi mental atau stres
Sebagian besar pasien akan mengalami perubahan pola perilaku yang jelas dan ini disebabkan oleh emosi negatif pesimisme, mengasihani diri sendiri, dendam, dan putus asa.
Depresi jangka panjang atau stres psikologis yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati yang menyebabkan sirkulasi darah yang buruk dan masalah kesehatan lainnya.
Jadi, dokter umumnya menyarankan bahwa penting untuk mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, minum air yang cukup dan melakukan olahraga yang cukup untuk menjalani gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat tidak hanya dapat mengurangi risiko terkena kanker, tetapi juga membantu kita menghindari komplikasi kesehatan dan tagihan rumah sakit lainnya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)