Suar.ID -Menyerah tak Tahan Terus Digempur Pasukan TNI di Hutan, Panglima OPM Ini Akhirnya Tinggalkan KKB dan Kembali ke NKRI.
Tak tahan dalam tekanan dan hidup di hutan, Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kodab III Thitus Murib Kwalik akhirnya kembali ke NKRI.
Ia pun mengungkapkan kondisi pasukannya di hutan dan menyatakan akan kembali bergabung ke NKRI.
Dalam tayangandari akun Instagram resmi Nemangkawi_papua, Thitus Murib tampak mengajak seluruh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk kembali hidup damai dan mengakhiri aksinya.
Dalam video yang diunggah oleh Satgas nemangkawi, Thitus Murib mengaku OPM tak sanggup lagi bertahan di hutan dan kelaparan.
"Saya panglima tinggi OPM menyampaikan bahwa saat ini kita tidak mampu lagi bertahan begini di hutan, makanan pun sudah susah," ujarnya.
Ia pun menyerahkan diri dan memberikan semua senjata kepada aparat keamanan TNI-Polri.
Ia juga merasa sudah dibohongi oleh para pendahulu-pendahulu OPM sebagai alat politik.
"Kita ditipu para politikus memanfaatkan kita berjuang di hutan."
"Kami akan mengembalikan ke NKRI seluruh senjata kami kepada TNI-Polri, seluruh senjata akan kami kembalikan."
"Mari kawan-kawan yang ada di luar negeri dan di dalam negeri, itulah tanahmu itulah bangsamu, jangan mau di manfaatkan."
"Saya sampaikan kita kembali ke NKRI, karena selama ini kita telah ditipu oleh pendahulu-pendahulu OPM."
"Kita cuma mau melepaskan diri, saudara kita banyak yang mati di hutan."
"Kita kembali ke NKRI untuk hidup damai," ungkapnya.
Meski begitu, baru-baru ini, kebrutalan KKB Papua masih terjadi usai todong 2 pegawai dalam mobil dinas pemda hingga tak terselamatkannya nyawa pekerja bangunan.
Kali ini seorang pekerja bangunan di Kabupaten Puncak, Papua pun menjadi korbannya.
Dilansir Kompas.com, KKB ini menodong dan juga menembak hingga tewas Habel Halenti (30) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia.
"Hari ini (3/6/2021) terjadi aksi penembakan yang dilakukan KKB di Omukia dan menewaskan Hable Halenti yang biasa bekerja sebagai tukang bangunan," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (3/6/2021).
Diketahui, korban ini bersama 2 orang rekannya yang masing-masing bernama Muh Alif (17) dan Abdul Haras'z (52).
Mereka pun berangkat dari camp karyawan di kompleks pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omunkia.
Ketiganya berangkat menggunakan mobil dinas jenis pikap double cabin putih milik Pemda Puncak untuk mengangkut babi.
Ketika hendak kembali pulang ke camp karyawan korban dan rekannya Muhammad Alif ini tetiba ditodong oleh 2 anggota KKB.
Kedua anggota KKB ini pun menggunakan satu senjata laras pendek dan sebuah senjata laras panjang.
"Korban sempat berteriak "Ampun Komandan" namun langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi tersebut sebanyak satu kali," kata Fakhiri.
Muhammad Alif yang ketakutan pun langsung melomp ke dalam mobil.
Ia pun langsung mengendarai mobil untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Saksi ini lari bersama satu rekan lainnya yang bernama Abdul Haras'z ke Polsek Ilaga tapi tetap menjadi sasaran tembakan KKB.
Untungnya, mereka ini berhasil selamat dan tembakan yang dilepaskan KKB ini cuma mengenai pintu mobil yang mereka kendarai.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIT.
Satu jam kemudian Kapolsek Puncak Kompol I Nyoman Punia yang mengetahui kejadian tersebut langsung memimpin pasukan menuju ke lokasi kejadian.
Tim gabungan TNI-Polri ini pun langsung mengevakuasi jenazah korban.
"Saat tiba di TKP, rombongan personel TNI-Polri ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri, dan terjadi kontak tembak sekitar 15 menit," kata Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia dalam keterangannya Kamis (3/6/2021).
Dari hasil identifikasi, korban ini mengalami luka tembak pada bagian leher bagian kanan.
Korban pun juga terkena serpihan peluru pada bahu kanan.
Sementara itu, kendaraan korban mengalami kerusakan pada pintu kanan akibat tembakan.
"Saat ini pasukan TNI-Polri masih terus mengejar para pelaku," jelas Punia.