Follow Us

'Ada Gerakan, Tembak', Sudah Dilumpuhkan, Bharada E Tembak 2 Kali Brigadir J Jarak Dekat, Kuasa Hukum Ungkap Curiga Akting Kesakitan Hingga Berlutut

Aditya Eriza Fahmi - Jumat, 05 Agustus 2022 | 15:03
Curiga Brigadir J cuma akting kesakitan hingga berlutut, Bharada E tak merasa kasihan hingga akhirnya lepaskan 2 tembakan dari jarak dekat.
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra

Curiga Brigadir J cuma akting kesakitan hingga berlutut, Bharada E tak merasa kasihan hingga akhirnya lepaskan 2 tembakan dari jarak dekat.

Suar.ID - Bharada E kini sedang ramai disorot usai jadi pelaku yang tembak Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Kini kuasa hukum Bharada E, Andreas Nahot mengatakan kalau Brigadir J ini saat sudah dilumpuhkan sempat akting kesakitan.

Andreas Nahot juga mengungkapkan kalau ia tak bisa pastikan 3 kali tembakan yang dilakukan Bharada E dari lantai 2 ini mengenai sasaran atau tidak.

Kendati begitu, saat itu Brigadir J ini disebut berlutut dan diduga cuma akting belaka hingga akhirnya Bharada E pun menembak 2 kali dari jarak dekat.

Bharada E pun kini ungkap alasannya nekat tembak Brigadir J dari jarak dekat.

Sebelumnya, fakta soal Bharada E ini menembak Brigadir J dari jarak dekat mulanya diungkap oleh Komnas HAM.

Seperti diketahui, Brigadir J dan Bharada E ini sempat terlibat baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Saat itu Brigadir J in sempat melepaskan 7 kali tembakan dan tak ada yang mengenai Bharada E.

Sedangkan, Bharada E cuma melepaskan 5 kali tembakan yang akhirnya buat Brigadir J ini tewas di tempat.

Dari 5 kali tembakan ini, Bharada E melayangkan 3 kali tembakan di lantai 2.

Kemudian, 2 tembakan lagi di arahkan dari jarak dekat.

"Dia (read: Bharada E) menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia ini itu betul-betul bisa dilumpuhkan.

"Itu kesaksian dia ( Bharada E) sebagai terduga tindakan tembak menembak itu," ungkap ketua Komnas HAM, Ahmad Taifan Damanik, dikutip dari Youtube Metro TV.

Pengacara Bharada E, Andreas Nahot pun ungkap alasan kliennya tak berikan tembakan melumpuhkan pada Brigadir J.

Pengacara Bharada E, Andreas Nahot Silitonga
tribunnews

Pengacara Bharada E, Andreas Nahot Silitonga

Hal ini diungkapkan dalam tayangan Catatan Demokrasi di tvOne pada Kamis (4/8/2022).

Menurut pengakuan Bharada E padanya, peristiwa baku tembak ini berlangsung sangat cepat.

Bahkan, terbilabng tak lebih dari 2 menit.

Sang pengacara tersebut pun mengatakan kalau dalam waktu yang relatif singkat ini suasana berlansung begitu mencekam.

"Pada saat peristiwa tembak-menembak, disampaikan kepada saya, waktunya tidak lebih dari 2 menit," kata Andreas Nahot.

Karena hal itulah, menurut pengacara ini aksi yang dilakukan Bharada E ini cuma membela diri.

Ini dikarenakan posisi Bharada saat baku tembak dengan Brigadir J ini jadi situasi hidup dan mati.

"Jadi kalau kita lagi menembak, pemahaman saya, saat sudah ada bunyi tembakan, sudah sangat menganggu karena bunyinya keras."

"Dan dalam suasana hidup-mati, yang ada kita akan membela diri," kata Andreas.

Menurutnya, Bharada E ini tak tahu apakah tembakan pertama, kedua atau ketiga darinya ini mengenai Brigadri atau tidal.

"Pada saat tembakan pertama, kedua, ketiga, dia nggak tahu arahnya ke mana, kena atau enggak, tidak bisa dia pastikan," katanya.

Usai melancarkan 3 kali tembakan, Brigadir J ini pun sempat berlutut.

Meski begitu, disebutkan pengacara Bharada E, aksi Brigadir J yang berlutut sambil kesakitan ini cuma akting belaka.

Brigadir J ini malahan hendak layangkan tembakan lagi pada Bharada E yang disertai ucapan ancaman dan juga umpatan.

Dengar kata-kata tersebut, Bharada E pun akui tak merasa kasihan pada Brigadir J.

terkuak alasan Bharada E tembak Brigadir J dari jarak dekat, singgung soal ancaman
kolase TribunnewsBogor

terkuak alasan Bharada E tembak Brigadir J dari jarak dekat, singgung soal ancaman

Akhirnya, Bharada E pun melepaskan tembakan ke arah Brigadir J sebanyak 2 kali dari jarak dekat.

"Yang disampaikan kepada saya, pada saat kondisi terakhir dia ( Brigadir J, red) masih berlulut, masih ada gerakan yang kira-kira menurut pertimbangan orang yang ada di situ.

"Itu bukan pertimbangan logis yang normal, yang bisa kita (mikir, red) ini dia ngapain ya?

"Ini dia mau nembak atau mau jatuh."

"Nggak mungkin orang bisa memikirkan itu, ada gerakan, dia ( Brigadir J) tembak lagi, karena dia sempat mengumpat dan menembak lagi," jelas Andreas Nahot.

Baca Juga: Salah Kaprah! Kadung jadi Tersangka Kasus Polisi Tembak Polisi, Terungkap Sosok Sebenarnya Bharada E, Bukan Sniper dan Bukan Ajudan Tapi...

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest