"Dan dalam suasana hidup-mati, yang ada kita akan membela diri," kata Andreas.
Menurutnya, Bharada E ini tak tahu apakah tembakan pertama, kedua atau ketiga darinya ini mengenai Brigadri atau tidal.
"Pada saat tembakan pertama, kedua, ketiga, dia nggak tahu arahnya ke mana, kena atau enggak, tidak bisa dia pastikan," katanya.
Usai melancarkan 3 kali tembakan, Brigadir J ini pun sempat berlutut.
Meski begitu, disebutkan pengacara Bharada E, aksi Brigadir J yang berlutut sambil kesakitan ini cuma akting belaka.
Brigadir J ini malahan hendak layangkan tembakan lagi pada Bharada E yang disertai ucapan ancaman dan juga umpatan.
Dengar kata-kata tersebut, Bharada E pun akui tak merasa kasihan pada Brigadir J.
Akhirnya, Bharada E pun melepaskan tembakan ke arah Brigadir J sebanyak 2 kali dari jarak dekat.
"Yang disampaikan kepada saya, pada saat kondisi terakhir dia ( Brigadir J, red) masih berlulut, masih ada gerakan yang kira-kira menurut pertimbangan orang yang ada di situ.
"Itu bukan pertimbangan logis yang normal, yang bisa kita (mikir, red) ini dia ngapain ya?
"Ini dia mau nembak atau mau jatuh."