Suar.ID - Dari autopsi ulang yang dilakukan pada jenazah Brigadir J, ditemukan kalau otakBrigadir Nopryansah Yosua Hutabarat ini pindah ke dada.
Terkait hal ini, kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntakpun ungkap fakta baru soal hal ini.
Mulai dari penyebab pindahnya otak Brigadir Jke dada hingga sebut adanya organmahal sang ajudan yang hilangsaat autopsi.
Bahkan, seorang saksi mata penting soal misteri kematian Brigadir Jpun kini muncul, siapakah itu?
Sebelumnya, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, hasil autopsi ulang jasad anak kliennya ini malah menimbulkan tanda tanya baru.
Pasalnya, ia mengaku temukan beberapa kejanggalan.
Sebut saja beberapa luka tak teridentifikasi hingga organ dalam yang hilang.
Hal ini pun diungkapkan langsung dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube metrotvnews pada Senin (1/8/2022).
Kamaruddin sebelumnya mengatakan kalau bagian kepala Brigadir J ini rupanya pernah dibuka ketika autopsi awal.
Sesuai prosedur, otak Brigadir J ini dipindahkan ke ronga badan untuk hindari rembesan di bagian kepala.
Kemudian, pada autopsi keduan usai pengebumian, kembali muncul beberapa kejanggalan.
Kejanggalan yang dimaksud ini yaitu adanya organ tubuh berupa pankreas yang tak bisa ditemukan oleh tim forensik independen.
"Organnya tidak kelihatan atau tidak ketemu, misalnya yang saya ingat itu pankreas tidak ditemukan," kata Kamaruddin.
Pankreas sendiri menurutnya adalah organ yang dihargai mahal didunia medis.
Pasalnya, pankreas ini miliki fungsi untuk produksi insulin.
"Pankreas ini kan barang mahal, fungsinya adalah untuk memproduksi insulin.
"Makanya manusia sehat karena insulinnya bagus, kalau (produksi-red) insulin rusak biasanya dia itu akan penyakit gula atau diabetes." ujarnya.
Bahkan hingga autopsi ulang yang dilakukan pada Rabu (27/7/2022) ini, organ yang dimaksud ini tetap tak bisa ditemukan.
Masih kata Kamaruddin, menurut keterangan tim forensik hal ini bisa saja terjadi gegara adanya efek samping penggunaan cairan pengawet atau formalin.
"Sampai selesaiautopsi, pankreasnya tidak ditemukan, tapi mereka sebut di situ diduga karena akibat pemakaian formalin," tutur Kamaruddin.
"Tetapi apakah betul pankreas bisa jadi hilang akibat formalin, itu kan ahlinya nanti yang menjelaskan."
Terakhir, Kamaruddin kemabali merinci hal yang dianggapnya janggal pada bagian tubuh Brigadir J ini.
"Otak pindah dari kepala ke dada, Pankreas tidak ditemukan," tandasnya.
Di sisi lain, kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo pun mulai menemukan titik terang.
Ini dikarenakan muncul seorang yang diduga jadi saksi mata penting penembakan maut di Jumat (8/7/2022).
Sosok tersebut yaitu Bripka Ricky.
Selama ini, Bripka Ricky ini memang tak banyak disorot publik.
Padahal, Bripka Ricky ini juga berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo saat kejadian penembakan ini terjadi.
Melansir dari Tribunnews.com, saat itu, Bripka Ricky berada di ruang lain yang ada di lantai dasar rumah dinas itu.
Menurut pengakuan Bharada E, tetiba saat itu ia mendengar suara teriakan istri Irjen Ferdy Sambo dari dalam kamarnya yang juga di lantai dasar.
"Dia (Bharada E) naik ke lantai dua ke ruangan ajudan. Dia lagi bersih-bersih.
"Terus dia dengar suara teriakan dari ibu Putri (istri Ferdy Sambo. Ini dari versiBharadaE," beber Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Lantaran dengar teriakan yang cukup kencang apalagi sampai namanya juga dipanggil oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Bharada E langsung bergegas turun.
Kendati demikian, Damanik pun tak beberkan dimana posisi ajudan Bripka Ricky saat peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
Padahal, dari keterangan yang didapat Komnas Ham saat itu Bripka Ricky juga berada di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Dia Bharada E) turun ke bawah melihat saudara J.
"Dia bertanya ada apa ini, dia lihat J mengarahkan senjata ke dia dan menembak.
"Setelah itu dia mundur ke belakang, ambil senjata dan mengokang dan menembak senjata," papar Damanik.