"Beda dengan kasus yang menemui mayat yang hanyut di sungai atau menemui di dalam hutan. Itu sangat susah, karena mayatnya harus diidentifikasi dulu. Siapa, luka di mana, karena apa."
Menurut Susno, kasus ini gampang karena identitas korban sangat jelas, juga luka yang dialami oleh korban.
Tak hanya itu, pelaku penembakan juga jelas, versi polisi, yaitu Bharada E, juga lokasi, saksi.
Buktinya juga jelas, "Berupa senjata, berupa peluru, tinggal nanti nyelidiknya gampang," tegasnya.
Susno Duadji juga menegaskan, TKP sangat memegang peranan penting dalam mengungkap kasus ini.
Dalam hal ini juga termasuk keterangan saksi.,
"Yang kedua mayat, tubuh mayat itu kan bicara dia. Tanda petik lukanya bagaimana, akibat apa," katanya.
"Sesuaikan keterangan-keterangan yang ada di TKP. Katanya lima tembakan. Dari pengacara kok ada luka sayat dan apa."
Susno Duadji menegaskan pentingnya ahli forensi dalam mengungkap kasus ini.
Dia bilang, semua senjata harus disita.
"Termasuk milik Bharada E, dimasukkan ke laboratorium forensik, pelurunya disita," katanya.