Hendar pun sempat menahan tangisnya kala kenang sosok Eril ini.
Ia pun akui mengenal Eril sejak usianya 8 tahun dan sebut putra Ridwan Kamil ini adalah sosok yang cerdas dan juga mandiri.
"Dia orangnya sangat mandiri dari kecil. Kalau habis tidur, dia selalu beresin kamar sendiri, jadi enggak tergantung ke pekerja.
"Walaupun saya tugasnya membantuk, tapi dia beres-beres juga.
"Dia enggak pernah menganggap yang kerja itu sebagai pekerja.
"Dia menganggap pekerja itu seperti keluarga," akui Hendar Zaehanan.
Mengingat kembali nasib pilu Eril yang belum juga diketahui, mata Hendar pun seketika berkaca-kaca.
"Saya kalau naik ke atas, ke kamar, suka meneteskan air mata, karena teringat, sepi, ingat beliau.
"Ada berita di tv, suka nangis," imbuh HendarZaehanan.
Hendar pun cuma bisa mendoakan Eril karena dirinya tak bisa berbuat banyak.
Ia pun tak lupa meminta khalayak untuk turut mendoakan Eril.
"Saya berdoa setiap malam, setiap solat, saya berdoa semoga Aa Eril ditemukan sehat walafiat.