"Pas mau berangkat kan dia ke Pakuan dulu, pas turun dari mobil, dia bawa sendiri, jalannya nunduk.
"Pas saya tanya 'A Eril mau pergi? Pergi ke mana?'. Dia (Eril) enggak jawab. Terus (tanya lagi) 'berapa lama perginya?'. Dia enggak jawab," ungkap HendarZaehanan.
Tak cuma itu, sikap tak biasa Eril ini pun berlanjut kala ia tengah bereskan pakaiannya.
Hendar mengaku kalau Eril ini biasanya meminta bantuan untuk packing pakaian.
Meski begitu, sebelum pergi ke Swiss, Eril ini malah merapikan sendiri pakaiannya.
"Biasanya dia (Eril) suka minta bantuin (bawa beresin barang). Kemarin enggak. Dia beresin sendiri.
"Dia bawa koper dari atas ke bawah, koper segitu gedenya, dia bawa sendiri," kata HendarZaehanan.
Tak sampai disitu, Hendar pun sebut Eril ini nampak diam sebelum keberangkatannya ke Swiss.
Padahal, Eril ini biasanya ramah dan sering sapa Hendar selaku pekerjanya.
"Dari pagi sampai sore dia di atas terus, enggak bercakap.
"Biasanya suka (menyapa) 'Aa Endar', suka manggil, nanya, kemarin enggak," ucap HendarZaehanan.