Ia pun hanya bersembunyi di balik lemari.
Detik-detik mencekam ini ia pun hadapi pelaku yang mengacak-acak tempat tidurnya kesal karena orang yang ia cari tak ada.
"Pelaku kemudian merencanakan masuk ke kamar anak saya, mengetahui anak saya terancam akhirnya saya menghadang mereka, saya bentak mereka ada apa ini," ucapnya.
Komplotan pembobol rumah ini pun langsung menyerang dirinya dengan cara mencekik dan dipukul secara membabi buta.
Ia pun dapat ancaman akan diculik dan juga dibunuh oleh pelaku.
"Saya berpikir saat itu saya tidak akan selamat, akhinya saya berontak dan membuka pintu, posisi anak saya sudah berada di depan pintu berdiri,"
"Saya teriak Bit (Rifda) kabur selamatkan diri," ungkapnya.
Menurutnya, anaknya ini malah menghampirinya dengan cara menendang pelaku dan berushaa menyelamatkan ibunya.
Usai hal ini, keduanya berhasil dibekap oleh pelaku dan terjadi penyiksaan demi penyiksaan.
Ia juga menuturkan kalau pelaku tak berhenti-henti menganiaya anaknya dengan tendangan dan juga pukulan.
"Malahan anak saya itu kepalanya dibenturkan ke lemari," ucapnya.