Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pelacuran Pada Zaman Perdagangan Jalur Rempah di Indonesia

Ervananto Ekadilla - Minggu, 06 Februari 2022 | 18:39
Pelacuran pada zaman perdagangan rempah
Junus Satrio Atmodjo/Dok. National Geographic

Pelacuran pada zaman perdagangan rempah

"Hal yang tak bisa dipisah pada pelayaran adalah batiniah dan badaniah."

"Di pelabuhan, ia bertemu orang berbeda dan ingin melepaskan hal-hal selama pelayaran."

"Mereka mencari teman, pelacur itu berasal dari bahasa melayu dari kata lacur, sesuatu yang di luar sistem."

"Pelacur adalah orang-orang di luar sistem sosial masyarakat, mereka dianggap oleh orang marjinal," ucap Junus.

Pelacuran pada zaman perdagangan rempah
Junus Satrio Atmodjo/Dok. National Geographic

Pelacuran pada zaman perdagangan rempah

Perjalanan laut, terutama jalur khatulistiwa menurut Junus tidaklah mulus.

Badai dan ombak tinggi menerpa perjalanan.

Pelayaran bukan hanya petualangan, tetapi juga menjadi hal yang menakutkan.

Seorang pelaut membutuhkan kasih sayang, melepas kehidupan yang keras karena di kapal, hampir tidak ada waktu untuk istirahat.

Junus mencontohkan, pedagang Tiongkok abad 14 yang membagi kompartemen kapal yang diisi oleh para pedagang.

Para pedagang itu harus menjaga barang dagangannya dari kapal yang bergoyang dan gangguan tikus yang ikut ke kapal, seperti itu gambaran melaut.

Menyewa pelacur adalah cara mengembalikan diri menjadi manusia, ucap Junus.

Source : National Geographic

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x