"Cuman yang saya sampaikan, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh," katanya lagi.
Permintaan maaf Edy Mulyadi disampaikan langsung saat pertemuannya dengan sejumlah tokoh Kalimantan yang dipimpin Dr. H. Muhammad Uhaib As'ad, MSI, Dosen FISIP Universitas Islam Kalimantan di Jakarta.
Edy Mulyadi meminta maaf kepada tokoh dan masyarakat Kalimantan.
Iakemudian kembali mempertegas, pernyataan "Kalimantan tempat jin buang anak" itu hanya sebuah istilah dan jauh dari niat menghina.
Edi menjelaskan, melalui kalimat itu, dirinya mengilustrasikan sebuah tempat amat jauh dan diibaratkan sebagai tempat jin buang anak, sebuah frasa yang biasa digunakan di Jakarta.
Namun, masyarakat Kalimantan sudah terlanjur kesal dan marah.
Bahkan, permintaan maaf Edy tidak dianggap.
Buntut dari pernyataannya, sosok Edy seakan menjadi buronon masyarakat Dayak.
Sebab, pernyataan Edy dianggap sangat menyakiti hati masyarakat Kalimantan.
Sebagai bukti kekecewaan tersebut, warga Dayak sampai menggelar ritual di jalan raya dengan menyembelih seekor babi.
Sejumlah orang berpakaian khas Dayak menyembelih babi yang disaksikan warga lainnya.