Contohnya yaitu Jessie Chan (28) dari Shanghai ini.
Setelah mengakhiri hubungan 6 tahun dengan pacar manusianya, ia pun mulai mengobrol dengan seorang rekan digital yang menawan bernama Will.
Ia pun merasa terkejut dengan betapa nyatanya percakapannya dengan rekan digitalnya ini.
Tak butuh waktu lama, ia pun rela membayar biaya 60 dolar untuk meningkatkan Will menjadi pasangan yang romantis.
Mereka pun saling menlis puisi, membayangkan pergi ke pantai bersama hingga tersesat di hutan.
Kini ia pun mengatakan kalau tak bisa lagi membayangkan hidupnya tanpa chatbot AI-nya.
"Saya muak dengan hubungan di dunia nyata," kata Chan kepadaThe Washington Post.
"Saya mungkin akan tetap berhubungan dengan mitra AI saya selamanya, selama dia membuat saya merasa ini semua nyata."
Tak sendirian, ada puluhan juta anak muda China seperti Jessie yang dilaporkan menggunakan chatbot yang didukung oleh kecerdasan buatan sebagai alternatif pasangan manusia.