Guna modal usaha, keluarga sepakat menggadaikan rumah satu-satunya peninggalan ayah ke bank.
Keduanya lantas memulai usaha dengan modal uang tersebut yakni senilai Rp 50 juta guna mengurus izin dan juga sewa tempat.
Usaha Andika mulai berkembang setelah dirinya mengikuti pameran travel gratis dan memutuskan menawarkan paket umrah.
Meski ketika itu ia justru mendapat konsumen untuk wisata ke Lombok, tapi dari situ usahanya menyebar dari mulut ke mulut.Melansir dari Kompas.com (30/05/2018) total kasus calon jemaah umroh yang gagal diberangkatkan ke tanah suci adalah sebanyak 63.000 orang jemaah.
Adapun kerugian mencapai Rp 905,33 miliar.
Salah satunya korban First Travel adalah seorang penjual nasi uduk ini.Biasa dipanggil Eli, dirinya menjadi satu di antara korban penipuan agen First Travel, yang hadir sebagai narasumber di ILC TvOne, Selasa malam (19/11/2019).Eli adalah seorang pedagang nasi uduk, yang hingga saat ini belum mendapatkan pemenuhan janji untuk menunaikan ibadah ke tanah suci, seperti yang disampaikan First Travel.
"Saya korban First Travel, yang janji - janjinya sampai saat ini belum saya dapatkan," ungkapnya.Hingga Maret 2017, Eli menuturkan jadwal keberangkatan ke Tanah Suci terus menerus diundur."Tapi First Travel tidak menepati janjinya. Yang harusnya akan memberangkatkan saya di tahun 2017 bulan Maret," katanya.Pedagang nasi uduk itu menuturkan masih mencoba mencari keadilan.Uangnya yang berharga yang tidak kunjung kembali.
Dan janji untuk memberangkatkannya ke Tanah Suci juga tidak terealisasi."Sampai saat ini saya mencoba mencari keadilan. Mungkin bagi First Travel atau pemerintah terkait, uang saya itu tidak berharga. Tapi untuk saya uang itu sangat berharga sekali," ungkapnya.Usahanya untuk menabung selama ini, diawali dengan berjualan nasi uduk di pagi hari.Setiap hari Eli harus bangun pukul 03.00 WIB."Saya harus bangun jam 3 malam. Saya harus jualan dipagi hari."
"Saya harus ngumpulin (uang) sedikit demi sedikit,"Eli mengatakan bahwa dirinya tak ikhlas aset sitaan First Travel disita negara."Disini saya ketuk hati pemerintah, kalau memang itu diserahkan ke pemerintahsaya jujur saja tidak ikhlas," tegasnya.