Suar.ID - Seorang wanita yang sudah memiliki seorang anak berinisial RN (39) ini relah bercerai dari suami sahnya.
Hal ini dilakukan karena terbuai janji manis dari seorang oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Pangandaran.
Dilansir TribunWow.com, demi menuntut keadilan RN ini pun sampai mendatangi tempat kerja sang oknum PNS yang berinisial K (49) ini.
K ini diketahui menjabat sebagai kepala seksi di Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.
Pada Selasa (26/10) sore, ibu muda asal Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ini mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.
RN pun langsung meminta bertemu dengan K sesampainya dikantor tersebut.
Namun sayang, kala itu K ini tak ada di kantor dan dikabarkan sudah 2 hari tak masuk kerja.
"Saya ke sini meminta keadilan, tapi enggak ada katanya sakit," ucap RN.
RN sendiri mengaku sudah 2 tahun menjalin hubungan dengan K.
Kini ia bahkan tengah mengandung anak hasil hubungannya dengan pria 49 tahun itu.
"Saya minta keadilan, tanggung jawab K yang sudah menjanjikan.
"Karena, rumah tangga saya hancur, pekerjaan hancur, dan anak saya pun terlantar," jelasnya.
"Katanya (kata mantan suaminya), enggak mau tanggungjawab karena dulu sempat dilarang oleh K untuk jangan menemui ayahnya karena dia (K) yang mau tanggungjawab."
"Enggak tahu katanya tetep enggak boleh ketemu ayahnya." lanjutnya.
Setelah bercerai dari suami dan mengandung anak K, RN kini pun cuma bisa menyesali perbuatannya.
Ia pun sempat mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran untuk meminta pertanggungjawaban dari K.
"Saya ingin dia tanggung jawab karena selain saya sudah tidak bekerja dan bercerai dengan suami, saya harus merawat anak dari mantan suami yang masih sekolah dan harus merawat bayi yang di kandung hasil berhubungan dengannya," katanya.
RN pun mengaku kalau tak ada lagi yang menafkahinya setelah bercerai.
Ia pun mengaku kalau demi membahagiak K, RN ini sampai rela menjual harta bendanya.
"Sedangkan dulu, karena dia (K) saya habis-habisan sampai menjual tanah tanpa sepengetahuan orangtua saya untuk menolongnya." ungkapnya.
Sebelum bercerai, RN sendiri akui sempat kepergok bermesraan dengan K.
Kala itu, RN ini membela K di depan suaminya.
"Saya belain dia supaya tidak ketahuan dan tidak tercemar nama baiknya. Tapi timbal baliknya mana?
"Saya sudah ceraikan suami karena katanya mau tanggung jawab," ujarnya.
"Tapi boro-boro, yang ada sampai saya hamil berusia sembilan minggu ini, (malah) ditelantarkan." terusnya.
Usai 2 tahun menjalin asmara, perselingkuhan keduanya pun akhirnya diktehui oleh istri K.
RN juga mengaku kalau tak lagi berkomunikasi dengan selingkuhannya ini semenjak diteror istri K.
"Tidak ada (komunikasi). Mendingan kalau saya masih kerja. Minimal, ya ada penghasilan untuk anak dan bayi yang saya kandung," ucap RN.
"Tapi ini gimana, jabang bayi ini siapa yang mau bertanggung jawab dan merawatnya sampai besar? Dulu, saat saya coba tanya apakah jabang bayi ini mau digugurin (aborsi) atau tidak, malah jawabannya, 'ya, silakan'. Saya tidak mau apa-apa, saya hanya ingin dia bertanggung jawab,"
RN pun akui kesalahannya sendiri yang tega merebut K dari istri sahnya.
Bahkan, ia pun menyebut kalau terbuai dengan janji manis K.
"Saya akui itu kesalahan saya yang memang mungkin sudah dianggap pelakor (perebut lelaki orang) oleh istrinya."
"Tapi kan, kalau saya tidak digoda dan diiming-imingi janjinya, tidak bakalan mau. Ya, mungkin ini sudah nasib saya," tukasnya.