Suar.ID - Seorang perempuan berinisial K (46) ditemukan tewas terbakar, Jumat (20/8/2021).
Korban K ditemukan pertama kali oleh suaminya, ASA (64) di belakang rumah mereka.
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Lumbukore, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keluarga menganggap kematian K sebagai hal yang tak wajar.
Sebab, sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengaku banyak orang yang ingin membunuhnya.
Kendati demikian, polisi belum bisa memastikan motif kejadian tersebut.
"Meninggalnya korban diketahui akibat terbakar api berdasarkan hasil olah TKP dan temuan barang bukti yang telah diamankan oleh petugas Polsek Umalulu," kata Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/8/2021).
Sebelum kejadian, korban sempat membuat secangkir kopi untuk suaminya pada pukul 06.30 Wita.
K kemudian menyuruh ASA pergi ke tempat fotokopi.
ASA pergi ke tempat fotokopi untuk menggandakan kartu vaksin milik korban.
Surat vaksi itu akan digunakan K untuk bepergian ke kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
K ingin bertemu dengan anaknya yang hendak berangkat ke perguruan tinggi.
Saat kembali dari tempat fotokopi, ASA meminta korban membuatkan kopi untuk tukang yang bekerja di rumah mereka.
Namun, saat itu K mengeluh sedang sakit kepala.
"Kemudian ASA menyuruh korban untuk istirahat," kata Handrio.
Setelah itu, ASA beranjak ke tempat pengerjaan rumah yang berada di samping kanan rumah korban.
Sekira 30-45 menit kemudian, ASA kembali ke rumah.
Namun, ia tidak menemukan korban di dalam maupun di luar rumah.
ASA lalu mencari keberadaan korban ke sejumlah rumah tetangga dan keluarga.
Akan tetapi, ia tak juga menemukan K.
ASA pun memutuskan mencari korban di pantai yang berjarak sekira 150 meter di belakang rumah.
ASA melihat ada sebuah jeriken berwarna merah di belakang kandang kuda yang berada di dekat rumahnya.
Jeriken itu merupakan tempat penyimpanan minyak tanah di rumahnya.
ASA lalu mendekati jeriken itu dan menemukan jenazah istrinya dalam kondisi hangus.
ASA memberitahukan kejadian itu kepada keluarga.
Ia juga menelepon petugas Polsek Umalulu.
Mengaku takut karena banyak yang ingin membunuh
Diberitakan Pos Kupang, sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengaku ketakutan karena banyak yang ingin membunuhnya.
Hal itu diungkapkan korban saat menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon sehari sebelum kejadian.
"Adanya keterangan dari salah satu saksi bernama Syeh Umar bahwa korban sempat meneleponnya pada Kamis (19/8/2021) sekira pukul 03.00 Wita."
"Saat itu korban menyampaikan bahwa dirinya takut karena ada banyak orang yang mau membunuhnya," ungkap Handrio.
Namun, dari keterangan ASA, tak pernah ada permasalahan dalam keluarga maupun tetangga.
Di lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa jeriken berwarna merah berukuran 15 liter.
Selain itu, sebuah pemantik gas berwarna kuning dan satu lembar baju kaus warna merah milik korban.