Suar.ID - Selama ini, makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat rakyat Indonesia adalah nasi.
Oleh sebab itu, kebutuhan beras dalam skala nasional cukup tinggi karena permintaan masyarakat juga tinggi.
Meski begitu, sebagian masyarakat yang sedang dalam proses penurunan berat badan, biasanya akan mencari sumber karbohidrat selain nasi.
Entah itu kentang, ubi, atau jagung bisa menjadi alternatif pengganti nasi karena kandungan glukosanya lebih rendah daripada nasi.
Nah, baru-baru ini, Presiden Jokowi kembali mengingatkan kita pada salah satu umbi-umbian yang juga bisa menjadi alternatif karbohidrat yaitu tanaman porang.
Tanaman porang sendiri dilansirkompas.com memiliki beragam manfaat.
Salah satu manfaat yang paling terasa adalah cocok untuk diet, kok bisa ya?
Seperti yang dikutip darikompas.com, tanaman porang bisa diolah menjadi tepung yang kaya manfaat.
Tak hanya dimakan, tepung porang ternyata juga bisa dijadikanuntuk berbagai keperluan seperti pakan ternak, pengikat air, bahan pengental, penggumpal atau pembentuk gel.
Kandungan dari tepung porang sangat cocok untuk dijadikan makanan diet rendah lemak dan kalori, terutama karena sifat kelarutan glukomanannya yang tinggi dalam air.
Glukomanan ini memiliki sifat yang memberi sensasi kenyang bagi yang memakannya.
Sehingga tepung porang ini dianggap cocok untuk Anda yang sedang dalam program penurunan berat badan.
Lalu bagaimana ya cara mengolah tanaman porang supaya bisa dikonsumsi untuk para pelaku diet rendah kalori?
Salah satu cara mengatasi rasa lapar ketika diet adalah mencari alternatif makanan yang rendah kalori.
Tanaman porang sendiri terbukti memiliki kalori yang lebih rendah daripada nasi dan karbohidrat sejenis.
Namun, tanaman porang tidak bisa dikonsumsi langsung karena mengandung kristal kalsium oksalat, berbentuk jarum yang menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas saat mengonsumsinya.
Nah untuk menghilangkan kristal kalsium oksalat, perlu direndam dengan larutan garam atau asam.
Selanjutnya tanaman porang ini diolah menjaditepung porangyang kemudian diolah lagi menjadi konnyaku (mirip tahu) dan shirataki (berbentuk mie) yang cukup terkenal di Jepang, China, dan Taiwan.
Shirataki yang terkenal di Jepang, China, dan Taiwan inilah yang dinilai rendah lemak daripada nasi.