Follow Us

Nggak Perlu Khawatir Darah Tinggi, Satu Indonesia Harus Tahu Rahasia Konsumsi Daging Kambing Tanpa Takut Kolestrol Naik

Rahma Imanina Hasfi - Selasa, 20 Juli 2021 | 09:32
Ilustrasi daging kurban - ternyata ada rahasia konsumsi daging kurban tanpa takut kolestrol naik
Pixabay

Ilustrasi daging kurban - ternyata ada rahasia konsumsi daging kurban tanpa takut kolestrol naik

Suar.ID - Setiap momen Idul Adha, daging kurban di rumah selalu melimpah.

Menyantap daging kurban selalu menjadi momen yang dinantikan setiap perayaan Idul Adha.

Namun, tak sedikit dari kita yang takut dengan kolestrol yang mengintai, terutama pada daging kambing.

Baca Juga: Rahasia Daging Kurban Empuk, Ternyata Cuma Butuh Bumbu Dapur Satu Ini, Begini Caranya

Ternyata, ada cara menyantap daging kambing tanpa khawatir kolestrol naik, lho.

Bagaimana rahasianya?

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, daging kambing lebih menyehatkan untuk tubuh.

"Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," kata Johanes saat dikutip dari Kompas.com.

Namun perlu diingat, daging yang dimaksud di sini adalah murni daging merah tanpa jeroan seperti usus, babat, atau otak.

Dalam takaran 100 gram daging, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sementara lemak daging sapi 7,72 gram.

Ilustrasi kambing kurban
Pixabay

Ilustrasi kambing kurban

Baca Juga: Dijamin Anti Gagal, Begini Cara Membuat Bau Prengus pada Daging Kurban Sebelum Diolah, Ternyata Gampang Banget!

Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol daging sapi 80 miligram.

Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram.

Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.

Selain menyebut daging kambing lebih baik dari daging sapi, Johanes juga membantah mitos yang beredar di masyarakat.

Selama ini, masyarakat mempercayai bahwa daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi.

Padahal, mitos itu menurut Johanes sudah usang.

Justru, kata dia, mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi.

"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan seperti babat, otak, dan usus," tegasnya.

Selain memotong lemak, kulit, dan jeroan, ada beberapa cara lain untuk mengurangi lemak.

Menurut National Health Service United Kingdom, berikut tips-tipsnya:

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah Beserta Tuntunan Khotbahnya

1. Panggang dagingnya, jangan digoreng.

Ilustrasi memanggang daging
Pixabay

Ilustrasi memanggang daging

Sebagai gambaran, steak buntut panggang tanpa lemak mengandung sekitar setengah lemak steak buntut goreng dengan lemak

2. Jangan menambahkan lemak atau minyak ekstra saat memasak daging.

Sebagai gantinya, cobalah memanggang daging di rak logam di atas loyang panggang agar lemaknya bisa keluar/jatuh

3. Gunakan daging dalam jumlah yang lebih sedikit.

Supaya gizi seimbang, tambahkan lebih banyak porsi sayuran, kacang-kacangan dan makanan bertepung dalam bentuk hidangan seperti semur, kari, maupun sop.

Konsumsi Daging Kurban Secara Sehat dan Aman

Makanan sehat tentu dimulai dengan cara memasak yang aman.

Sehingga menyiapkan dan memasak daging kurban dengan benar menjadi sangat penting.

Beberapa orang beranggapan, daging mesti dicuci sebelum dimasak.

Tapi justru ini meningkatkan risiko keracunan makanan karena tetesan air memercik ke permukaan dan dapat mencemari daging dengan bakteri.

Untuk itulah, langkah terbaik adalah dengan tidak mencuci daging sama sekali.

Memasak daging dengan cara yang benar akan membunuh bakteri-bakteri berbahaya pada daging.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dari Pujian Setinggi Langit yang Dilayangkan Reino Barack, Tabiat Buruk Syahrini justru Dibongkar Habis oleh Para Tetangganya: Sempat Menjambak Warga saat Kurban, Orang Sini Udah pada Nggak Mau Tahu!

Jika daging tidak dimasak sepenuhnya, bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan.

Di samping itu, bakteri dan virus dapat ditemukan melalui daging tertentu.

Artinya, Anda harus memasak jenis daging ini sampai habis.

Saat daging dimasak seluruhnya, sarinya akan jernih dan tidak ada daging merah muda atau merah yang tersisa di dalamnya.

Pada dasarnya, semua jenis daging sebaiknya harus dimasak sampai matang termasuk unggas.

Namun, Anda boleh memakan seluruh potongan daging sapi atau domba yang bagian dalamnya masih berwarna merah muda – atau istilahnya “rare”.

Syaratnya, selama bagian luarnya dimasak. Karena bakteri apa pun pada umumnya berada di bagian luar daging.

Baca Juga: Langsung Bikin Geger, Sifat Asli Syahrini Dibongkar Tetangga: Dia Sempat Menjambak Warga saat Kurban, Orang Sini mah, Udah Nggak Mau Tahu!

Source : Kompas.com

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest