Masih Ingat Pasangan Kekasih yang Saling Rantai Selama 3 Bulan? Kabar Terbarunya Bikin Ngelus Dada

Suar.ID - Pada Hari Valentine, pasangan muda asal Ukraina menjadi berita utama internasional setelah mecoba saling merantai tangan mereka selama tiga bulan.

Kisah Alexander Kudlay dan Viktoria Pustovitova yang tidak biasa ini pernah ditulis oleh Suar.ID dan dapat dibaca di sini.

Mereka berhasil bertahan selama tiga bulan, tetapi sayangnya memutuskan untuk berpisah setelah rantai itu lepas.

Baca Juga: Gawat! Ratusan Warga India Ramai-ramai ke Indonesia saat Negaranya Alami Lonjakan Rekor Covid-19, Doni Monardo: Mudik tidak Boleh, tapi Ada WNA DifasilitasiPada bulan Februari, Alexander, seorang penjual mobil berusia 33 tahun, dan Viktoria Pustovitova, seorang ahli kecantikan berusia 29 tahun mengejutkan dunia ketika mereka memfilmkan diri mereka dirantai.

Rantai itu dilas di bawah pengawasan perwakilan dari daftar catatan nasional negara itu.

Segel rantai juga diperkuat untuk memastikan mereka tidak melakukan kecurangan.

Baca Juga: Pecahkan Sejumlah Rekor hingga Namanya Viral se-Indonesia, Kini Lalu Muhammad Zohri si Pria Tercepat di Asia Tenggara Sukses Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia, Selamat!

Rencana mereka adalah hidup bersama selama tiga bulan dengan tangan dirantai, yang berarti berbagi kamar mandi dan merencanakan hari di mana keduanya bisa menyelesaikan pekerjaan.

Hanya sedikit yang mengira mereka bisa bertahan tiga bulan, tetapi mereka membuktikan bahwa semua orang salah.Meskipun berlangsung selama 123 hari dengan tangan mereka dirantai bersama-sama sangat mengesankan dan mungkin layak untuk memecahkan rekor, kurangnya privasi pada akhirnya berdampak pada pasangan itu dan mereka mengumumkan perpisahan mereka segera setelah rantai terlepas dari pergelangan tangan mereka.

Alexander Kudlay dan Viktoria Pustovitova pecahkan rekor untuk saling rantai selama 3 bulan.

Rupanya, alih-alih menyelamatkan hubungan mereka, kedekatan yang terus-menerus satu sama lain akhirnya malah "membunuh mereka"."Kami memiliki pandangan yang berbeda tentang banyak masalah."

"Di satu sisi, itu tidak mengganggu kami dan kami tidak saling menekan," kata Alexander kepada Reuters.