Follow Us

Sempat Heboh Rencana Anggaran Bidang Pertahanan yang Capai Rp 1.700 Triliun, Prabowo Pun Buka Suara Ungkap Kalau Dirinya Pernah Tolak Pengadaan Alutsista yang di Mark Up Hingga 600 Persen: Gue Enggak Mau Gila

Aditya Eriza Fahmi - Senin, 14 Juni 2021 | 15:01
Prabowo Subianto
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Prabowo Subianto

Suar.ID - Belum lama ini masyarakat Indonsia dibuat heboh dengan munculnya rencana anggaran bidang pertahanan yang mencapai Rp 1.700 triliun.

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pun menjawab kehebohan tersebut.

Prabowo Subianto mengungkapkan kalau hal tersebut masihlah sebatas rencana.

Bahkan hingga kini rencana tersebut masih belum juga disetujui.

Baca Juga: Sedang Bertaruh Nyawa di Medan Tugasnya, Aksi Brimob yang Terpaksa Tak bisa Hadiri Persalinan Istri Karena Sedang Bertugas, Cuma Bisa Lakukan Hal ini di Balik Layar Ponsel, Netizen Langsung Terharu: Ya Allah Semangat Pak!

Tak cuma itu, Prabowo juga menceritakan kalau dirinya pernah menolak memberikan persetujuan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

Ia menolak karena adanya unsur mark up atau penggelembungan anggaran.

Hal ini diungkapkan Prabowo langsung dalam video yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Minggu (13/6).

Dalam podcast ini Prabowo menjawab kehebohan yang terjadi di masyarat.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Salut, Ternyata Ini Alasan Prabowo Mau Jadi Menteri Pertahanan dalam Pemerintahan Presiden Jokowi, Ceritakan Soal Pemimpin Tingkok Mao Tse-tung

Kehebohan ini diakibatkan munculnya rencana anggaran bidang pertahanan yang mencapai Rp 1.700 triliun.

Prabowo pun mengungkapkan kalau sebenarnya hal ini masih cuma sebatas rencana dan belum juga disetujui.

"Ada yang mengatakan Prabowo ingin bikin anggaran 1.700 triliun, sudah heboh. Itupun belum disetujui, masih digodok," ungkap Prabowo.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Minggu (13/6/2021).
Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Minggu (13/6/2021).

Selanjutnya Prabowo pun menyebutkan kalau bernegara ini tak mudah.

Baca Juga: Sempat Pisah Rumah Kini Celine Evangelista ini Bocorkan Kalau Hubungannya dengan Stevan William Kian Membaik, Sempat Beberkan Komunikasi Hingga Kebersamaannya dengan Sang Suami: Masih Daddy Mommy Panggilannya...

"Bernegara itu ada prosesnya, ada prosedurnya, ada sistemnya, ada tata cara, tata kelola."

"Jadi kita pihak yang teknis, saya sebagai Menteri Pertahanan diwajibkan menyusun rencana pertahanan, anggarannya berapa saya ajukan," ungkapnya.

Selanjutnya, rencana tersebut juga perlu disetujui oleh presiden dan kabinet.

"Presiden setuju apa enggak, tapi presiden pasti minta saran, bagaimana Menteri Keuangan, gimana Menteri Bappenas, nanti ditanya lagi menteri-menteri lain."

Baca Juga: Punya Harta Ratusan Miliar, Penampilan WC di Rumah Ayu Ting Ting Ini Sukses Bikin Geleng-geleng Kepala, Keanu Sampai Syok: Gila Kali

"Itu belum disetujui," ungkap Prabowo.

Kemudian, pun menceritakan kalau dirinya pernah menolak memberikan persetujuan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Ia menolak hal tersebut karen memuat unsur mark up atau penggelembungan anggaran hingg 600 persen.

"Saya enggak mau tanda tangan, saya tidak akan loloskan," kata Prabowo yang menolak pengadaan alutsista tersebut.

Baca Juga: Harganya Fantastis! Inilah Detail Cincin Tunangan Lesty Kejora dan Rizky Billar, Disebut-sebut Koleksi Termewah!

Prabowo sendiri tak menampik kalldi dalam lembaga pemerintahan ini memang terdapat potensi untuk melakukan mark up.

Terkait penolakan ini, Prabowo sendiri mengaku kalau banyak pihak yang saat itu tak suka dengan keputusannya.

Kendati demikian, Prabowo pun tetap pada pendiriannya untuk menolak hal tersebut dan memilih melaporkan kejadian ini pada Presiden Jokowi.

Prabowo dan Deddy Corbuzier

Prabowo dan Deddy Corbuzier

"Pak (Jokowi), saya enggak mau pak, itu kan tanggung jawab saya kepada bapak presiden, kepada rakyat, kepada sejarah," ujarnya.

Baca Juga: Meski Sudah Lama Bercerai, Gisel Dan Gading Martin Diramal Bakal Rujuk, Bak Tunjukkan Hubunganya ini Baik-baik Saja dan Ramalan Tersebut Salah, Wijaya Saputra Gercep Pamerkan Potret Kemesraan Bareng Sang Kekasih

Prabowo pun selanjutnyan mengakui kalau produsen ataupun agen ini emmang mencari keuntungan dalam kegiatan jual beli alutsista.

Namun, upaya menggelembungkan anggaran ini dilakukan tak wajar hingga hal ini malah rawan memuat unsur penipuan.

"Gua enggak mau kalau gila-gilaan," kata Prabowo tegas.

Kemudian, Prabowo pun mengatakan kalau pihaknya lebih memilih melakukan negosiasi langsung ke produsen alutsista.

Baca Juga: Anji Ditangkap Karena Narkoba, Netijen Malah Soroti Twit Lamanya, 'Jejak Digital Memang Seram'

Bahkan, Prabowo pun mengaku akan mengundang Kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pengawas Keuangan (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Saya rencananya mau mengundang Kejaksaan, BPKP, sama BPK untuk periksa semua kontrak kita sebelum kontrak itu efektif," kata Prabowo.

Baca Juga: Padahal Digaji Rp 65 Juta sebagai Anggota DPR, Mulan Jameela Malah Kepergok Bikin Bakso di Pinggir Jalan, Istri Ahmad Dhani Langsung Berkilah Begini

Source : YouTube

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular