Ia menolak hal tersebut karen memuat unsur mark up atau penggelembungan anggaran hingg 600 persen.
"Saya enggak mau tanda tangan, saya tidak akan loloskan," kata Prabowo yang menolak pengadaan alutsista tersebut.
Prabowo sendiri tak menampik kalldi dalam lembaga pemerintahan ini memang terdapat potensi untuk melakukan mark up.
Terkait penolakan ini, Prabowo sendiri mengaku kalau banyak pihak yang saat itu tak suka dengan keputusannya.
Kendati demikian, Prabowo pun tetap pada pendiriannya untuk menolak hal tersebut dan memilih melaporkan kejadian ini pada Presiden Jokowi.
"Pak (Jokowi), saya enggak mau pak, itu kan tanggung jawab saya kepada bapak presiden, kepada rakyat, kepada sejarah," ujarnya.
Prabowo pun selanjutnyan mengakui kalau produsen ataupun agen ini emmang mencari keuntungan dalam kegiatan jual beli alutsista.
Namun, upaya menggelembungkan anggaran ini dilakukan tak wajar hingga hal ini malah rawan memuat unsur penipuan.
"Gua enggak mau kalau gila-gilaan," kata Prabowo tegas.