Militer menyebut hak istimewa itu sebagai 'cuti gandum'.
Sementara sumber di Provinsi Hamgyong Utara mengatakan kepada media Korea Utara ini bahwa tentara yang punya kekuatan finansial diberikan cuti.
Kebijakan seperti itu sebenarnya telah diterapkan militer Korea Utara sejak lama.
Tentara akan diizinkan cuti selama 10 hingga 20 hari untuk mencari makanan bagi unit mereka.
Prajurit Korps Sembilan yang baru saja cuti diharapkan bisa menyelesaikan 'misi' tersebut sebelum kembali ke pangkalan militer.
Namun, hak istimewa itu bisa saja menjadi seperti 'hukuman' jika mereka kesulitan mendapatkan makanan yang menjadi syarat.
Otoritas militer menekankan bahwa para prajurit yang mendapatkan cuti tersebut harus kembali ke unit mereka 10 hingga 14 hari sebelum pelatihan militer musim panas pada 1 Juli dimulai.
Oleh karena itu, para tentara dipaksa mengumpulkan makanan dan membawanya kembali ke pangkalan militer dalam waktu singkat.
Bahkan, dikhawatirkan beban untuk mencari bahan makanan akan dialihkan para tentara kepada masyarakat di sekitar mereka.
Muncul juga spekulasi bahwa tentara nekat mencuri jika mereka tidak berhasil menjalankan misi tersebut.