Intisari-Online.com - Pada awal Mei lalu, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan bahwa tentaranya dalam kondisi gizi yang berbahaya.
Dia pun memerintahkan unit militer untuk memastikan asupan gizi prajuritnya.
Diperintahkan agar tentara diberikan setidaknya satu makanan berbahan dasar kacang dalam sehari, misalnya bubur kedelai atau susu kedelai.
Bahkan, ancaman diarahkan kepada para pejabat militer yang gagal memberi makan kacang kepada tentara. Mereka akan dihukum tanpa ampun.
Atas kondisi tersebut, muncul dugaan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi militer di Korea Utara.
Dengan kondisi kesehatan para tentara Korea Utara, dikhawatirkan akan menyebabkan desersi dan penyimpangan lain dalam kedisiplinan militer.
Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut, seperti yang dilaporkan Daily NK, otoritas Korut memerintahkan pendirian rumah sakit pemulihan untuk merawat tentara yang menderita gizi buruk.
Sementara itu, terkait upaya pengadaan makanan untuk para tentara, Korps Sembilan Korea Utara perintahkan anggotanya membawa makanan sebanyak 300 kilogram dengan imbalan yang menggiurkan.
Menurut laporan Daily NK pada (4/6/2021), Korps Sembilan Korea Utara akan memberikan 'imbalan' berupa izin cuti untuk anggota militernya yang bisa membawa persediaan makanan untuk unit mereka.
Makanan itu bisa berupa biji, gandum, atau beras yang dibutuhkan oleh unit.