Istrinya kemudian, Anne Boleyn, sayangnya juga gagal memberinya seorang putra, sebagai gantinya memberinya seorang putri, yang kemudian adalah Elizabeth I.
Jane Seymour kemudian menjadi istri ketiga Henry VIII yang akhirnya melahirkan ahli waris pria yang telah lama diinginkan, yaitu Edward VI.
Meskipun Edward sering dianggap sebagai ‘Tudor yang terlupakan’ karena masa pemerintahannya yang singkat, era Edwardian yang singkat ini penting karena dua alasan.
Pertama, mempercepat kebangkitan Protestantisme di Inggris.
Kedua, kematiannya yang dini karena penyebab alami pada usia 15 tahun mengantarkan pada periode berbatu dari banyak raja yang mengambil mahkota secara berurutan.
Edward dengan keras menentang gagasan saudara tirinya, Mary (putri Henry dengan Catherine dari Aragon) menjadi ratu setelah kematiannya.
Ini adalah karena Mary seorang Katolik yang setia dan secara teknis tidak saha, karena pernikahan Henry dengan Catherine dibatalkan.
Masalah anak haram juga ditujukan pada saudara tirinya yang lain, Elizabeth, karena ibunya, Anne Boleyn, telah dipermalukan dan dieksekusi.
Namun kemudian Henry VIII mengembalikan Mary dan Elizabeth ke garis suksesi dengan Undang-undang Suksesi Ketiga.
Edward juga memutuskan sepupu pertamanya setelah disingkirkan, Lady Jane Grey, sebagai raja berikutnya.
Menjadi cicit Henry VII dan Protestan yang aman, Lady Jane Grey adalah pilihan yang solid sejauh menyangkut Edward.