Suar.ID – Inilah kisah Ratu Elizabeth I dan krisis suksesi Tudor, jalinan keturunan saingan yang rumit dan bersaing dalam lingkaran saudara sendiri.
Jika pernah ada sebuah keluarga yang situs silsilahnya sangat berguna, mungkin ini adalah keluarga Tudor.
Dinasti kerajaan Inggris yang paling ikonik ini berisi jalinan garis keturunan saingan yang rumit dan penuntut takhta yang bersaing.
Raja Tudor terakhir, Elizabeth I, terkenal tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak, ini berarti pemikiran lateral diperlukan untuk memilih pewaris takhta yang sesuai.
Tapi, jauh sebelum masalah khusus ini terungkap, istana telah diliputi beberapa drama suksesi yang menarik.
Raja Tudor paling awal adalah Henry VII, yang merebut takhta setelah mengalahkan Richard III dalam pertempuran Bosworth.
Ketika dia akhirnya meninggal, takhta kekuasaan Tudor cukup mudah, karena putranya yang masih remaja, kemudian menjadi besar dalam sejarah Inggris, yaitu Henry VIII.
Henry kemudian bertekad untuk menghasilkan pewaris laki-laki untuk mengamankan dinasti Tudor, dan keinginan itu secara radikan mengubah arah sejarah Inggris.
Baca Juga: Ini 3 Orang yang Paling Dipercayai Ratu Elizabeth II, Sayangnya Mereka Telah Meninggal
Tidak sabar dengan ketidakmampuan istri pertamanya, Catherine dari Aragon, untuk memberinya seorang anak laki-laki yang masih hidup (meskipun dia melahirkan seorang putri, Mary), Henry membatalkan pernikahan tersebut.
Ini berarti ia memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik dan menjalankan Reformasi Protestan.