Bahkan negara itu baru-baru ini mencapai 98% dari puncak pandemi pada Februari 2021 kemarin.
Untuk berjaga-jaga, pemerintah langsung memesan jutaan vaksin.
Seperti dari Sputnik V Rusia, Sinopharm China dan dengan suntikan Institut Serum untuk AstraZeneca India.
Namun kerja keras pemerintah Bolivia berantakan tak kala partisipasi vaksin sangat rendah.
Bahkan di kota-kota besar sekalipun.
"Saya tidak ingin divaksinasi, saya tidak ingin mati dan tidak ingin sakit," kata Rogelio Mayta, penduduk El Alto.