"Sangat penting bahwa China dan semua negara antariksa dan entitas komersial bertindak secara bertanggung jawab dan transparan di luar angkasa untuk memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang aktivitas luar angkasa."
Kritik NASA itu masuk akal sebab.
Jika sampai roketLong March 5B jatuh di wilayah padat penduduk, akibatnya bisa fatal.
Sebelumna, roket Long March 5B, yang diluncurkan pada Minggu lalu. Lalu berada di orbit di sekitar Bumi dengan kecepatan 4,8 mil per detik.
Namun entah mengapa beberapa bagian dari Long March 5B bergerak tak kendali dan kembali masuk ke Bumi.
Untungna puing-puing yang tidak terkendali tersebut kini telah dipastikan telah jatuh di Samudera Hindia.
Media pemerintah China mengutip Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China yang mengatakan bagian dari roket itu masuk kembali ke atmosfer pada pukul 10.24 pagi waktu Beijing (0224 GMT) dan mendarat di lokasi dengan koordinat di garis bujur 72,47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara.
Koordinat tersebut menunjukkan titik tumbukan di lautan di suatu tempat di barat daya India dan Sri Lanka.
Jalur luar angkasa mengatakan pesawat itu mendarat di utara Maladewa.Sebagian besar puing terbakar di atmosfer.
Space-Trackyang mengikuti kejatuhan juga mengonfirmasi kecelakaan itu.
Dalam tweet mereka mengatakan: "Tweet terbaru Space-Track mengatakan: @ 18SPCS menegaskan bahwa CZ-5B (# LongMarch5B) (48275 / 2021-035B) masuk kembali ke atmosfer 9 Mei di 0214Z dan jatuh ke laut India utara Maladewa di lat 22.2, panjang 50.0."