Suar.ID -Padahal 18 Tahun Merdeka dari Indonesia dengan Bantuan Persenjataan Australia, Ternyata Begini Kekuatan Militer Timor Leste Sekarang.
Menilik sejarah, Timor Leste berawal dari Bangsa Portugis yang mulai berdagang dengan pulau Timor pada awal abad ke-16 dan menjajahnya pada pertengahan abad tersebut.
Pertempuran dengan Belanda di wilayahitu akhirnya menghasilkan perjanjian pada 1859 dimana Portugal menyerahkan bagian barat pulau itu.
Kemudian, Kekaisaran Jepang menduduki Timor dari 1942 hingga 1945.
Namun, Portugal melanjutkan otoritas kolonial setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Timor Timur mendeklarasikan dirinya merdeka dari Portugal pada 28 November 1975 dan diserbu serta diduduki oleh pasukan Indonesia sembilan hari kemudian.
Lalu, wilayah ini dimasukkan ke dalam bagian Indonesia pada Juli 1976 sebagai provinsi Timor Timur.
Kampanye pengamanan yang tidak berhasil terjadi selama dua dekade berikutnya.
Bahkan, sekitar 100.000 hingga 250.000 orang tewas dalam kurun waktu tersebut.
Dalam referendum populer yang diawasi oleh PBB pada Agustus 1999, mayoritas rakyat Timor-Leste memilih untuk merdeka dari Indonesia.
Namun, dalam tiga minggu berikutnya, milisi anti-kemerdekaan Timor yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia, memulai kampanye pembalasan besar-besaran.
Milisi membunuh sekitar 1.400 orang Timor dan memaksa 300.000 orang ke Timor Barat sebagai pengungsi.
Sebagian besar infrastruktur negara, termasuk rumah, sistem irigasi, sistem pasokan air, sekolah dan hampir semua jaringan listrik negara itu hancur.
Pada 20 September 1999, pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Australia dikerahkan ke negara itu dan mengakhiri kekerasan.
Pada 20 Mei 2002, Timor Leste pun akhirnya diakui secara internasional sebagai negara merdeka.
Kekuatan Militer Timor Leste kini
Diwartakan The Odora, kekuatan militer Timor Leste terdiri dari F-FDTL (Forcas de Defesa de Timor Leste) yang tugasnya menjaga pertahanan negara.
Lalu, ada F-FNTL atau Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) yang lebih mengkhususkan dirinya di dalam negeri.
Namun, keduanya mempunyai peranan yang tumpang tindih sehingga menyebabkan ketegangan antar layanan, sebagaimana dilansir Wikiwand.
Bahkan, itu diperburuk oleh moral yang buruk dan ketidakdisiplinan dalam F-FDTL.
Masalah F-FDTL memuncak pada 2006 ketika hampir separuh pasukan dibubarkan menyusul protes atas diskriminasi dan kondisi yang buruk.
Pemecatan tersebut berkontribusi pada keruntuhan umum F-FDTL dan PNTL pada bulan Mei dan memaksa pemerintah meminta penjaga perdamaian asing untuk memulihkan keamanan.
F-FDTL lalu dibangun kembali dengan bantuan asing dan telah menyusun rencana pengembangan kekuatan jangka panjang.
Namun, merujuk data dari Global Fire Power, tidak ditemukan nama Timor Leste terpampang.
Ini menjadi indikasi bahwa militer negara ini sangat kecil hingga tak masuk hitungan.
Militer Timor Leste memang kalah telak jika dibandingkan Indonesia yang punya TNI AD, TNI AL, Korps Marinir, KorMar, TNI AU, Komando Pertahanan Udara Nasional, Komando Operasi Khusus Angkatan Bersenjata, dan Komando Cadangan Strategis (Kostrad).