Dulu Koar-koar Sebut Indonesia Negara Penjajah, kini Malah Merengek Minta Bantuan untuk Timor Leste, Begini Kisah Xanana Gusmao saat Diringkus Kopassus

Selasa, 13 April 2021 | 18:49
Kolase/Intisari

Mantan presiden Timor Leste Xanana Gusmao sempat sebut Indonesia negara penjajah, justru kini minta bantuan Indonesia.

Suar.ID -Dulu Koar-koar Sebut Indonesia Negara Penjajah, kini Malah Merengek Minta Bantuan untuk Timor Leste, Begini Kisah Xanana Gusmao saat Diringkus Kopassus.

Negara Republica Democratica de Timor-Leste atau disingkat RDTL atau lebih dikenal dengan Timor Leste harus berbagi Pulau Timor dengan Indonesia

Timor Leste berada di bagian timur, sementara Timor bagian barat merupakan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang masih menjadi wilayah NKRI.

Salah satu sosok yang ikut berjuang melawan pemerintah Indonesia semasa Timor Leste merupakan provinsi ke 27 NKRI adalah Xanana Gusmao

Ia juga merupakan presiden pertama negara yang resmi diakui oleh PBB pada 20 Mei 2002.

Baca Juga: Dana Abadi Ratusan Triliun Seakan tak Berarti, Timor Leste Diprediksi akan Jadi Negara Mati 10 Tahun Mendatang, Xanana Gusmao: Lebih Baik Kita Lari Saja, Entah Kemana

Ketika awal munculnya Covid-19, banyak negara di dunia, salah satunya Indonesia mengevakuasi warganya di Wuhan, demikian pula Timor Leste.

Negara tetangga Indonesia ini juga mau mengevakuasi warganya yang berada di Wuhan.

Namun apa daya, mereka tak mampu mengirim pesawat untuk menjemput warganya.

Masalah tambah pelik karena Timor Leste tak punya kemampuan mengisolasi warganya agar aman dari Covid-19.

Baca Juga: Angkat Kardus, Aksi Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao Curi Perhatian Dunia: Tuhan yang Menyelamatkan Kalian!

Lantas, Timor Leste meminta tolong Indonesia.

Sementara itu, Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste, Xanana Gusmao membenarkan bahwa negaranya meminta bantuan ke Indonesia soal antisipasi penularan Covid-19.

Xanana Gusmao diketahui melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di kantor Kemenpolhukam dalam rangka membahas perbatasan negara.

Baca Juga: Kekayaan Alam dan Dana Ratusan Triliun Rupiah seakan tak ada Artinya, Xanana Gusmao Memprediksi Timor Leste akan Menjadi Negara Mati 10 Tahun ke Depan: Kita Lari saja

"Iya, karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa."

"Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.

Siapa sangka, Xanana yang dulu merupakan pentolan Fretilin dengan lantang menuduh Indonesia penjajah dan harus angkat kaki dari Timor Timur kini merengek meminta 'mantan penjajahnya' agar mau menolong mereka.

Bahkan, Xanana juga sempat menegaskan bahwa Indonesia bukan saudara orang-orang Timor Timur.

Baca Juga: Sempat Bikin Frustasi karena Operasi Penangkapan Xanana Gusmao Terancam Gagal, Inilah yang Kemudian Bikin Kopassus Berhasil Ringkus Pemimpin Timor Timur Itu

Saudara mereka adalah Australia dan Portugal yang mendukung referendum agar Bumi Lorosae merdeka.

Namun nahas, Timor Leste justru kini terlunta memelas agar ditolong Indonesia.

Ada kisah menarik mengenai Xanana dimana saat konflik Timor Timur ia bisa saja mati seketika saat tim Pemburu Kopassus membekuknya.

Mengutip Majalah Commando edisi 04/X/2014, usai presiden Fretilin, Nicolau Lobato mati disambar timah panas TNI pada 31 Desember 1978, praktis partai garis keras penentang intergrasi Timtim ke Indonesia ini hanya menyisakan sosok pemimpin di tangan Xanana Gusmao.

Baca Juga: 21 Tahun Lalu Nekat Lepaskan Diri dari Indonesia, kini Timor Leste justru Butuh Bantuan RI, Xanana Gusmao: Kalian Harus Mengerti, Kami tidak Punya Apa-apa

Masyarakat Timtim sendiri yakin jika Xanana Gusmao sulit ditangkap oleh musuh.

Namun demikian, tidak bagi TNI.

Bermula terjadinya serangan kelompok bersenjata di Mercado Baucau pada 5 Oktober 1992 saat berlangsungnya pameran pembangunan dalam rangka HUT TNI, seorang prajurit dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas.

Mendapati adanya sinyal bahaya ini, Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus merespon cepat.

Tribunnews

(ilustrasi) Pasukan Khusus Indonesia Kopassus di Timor Leste

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Video Penuh Haru saat Presiden Pertama Timor Leste Xanana Gusmao Menjenguk BJ Habibie di Rumah Sakit Sebelum Beliau Mangkat

Dibawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.

Dalam operasi ini, tim pemburu awalnya berhasil menangkap seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.

Dari Anacleto Sera, diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa, Akuilong dengan Xanana Gusmao.

Mengetahui fakta ini, maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.

Baca Juga: Tawa SBY Sejenak Lepas, Sahabatnya Pemimpin Legendaris Timor Leste Xanana Gusmao Jenguk Ani Yudhoyono

Satu persatu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana.

Pengorekan informasi terhadap para terduga ini tidaklah mudah.

Mereka tetap bungkam walau akhirnya tim berhasil memaksa mereka buka mulut.

Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana, yakni Paulo Alves yang berperan sebagai Pembuka Jalan jika sedang mengawal pemimpin Fretilin itu.

Baca Juga: Negara Timor Leste Berduka Setelah Diterjang Siklon Tropis Seroja, Sejumlah Korban Tewas Dikuburkan Secara Massal

Namun sial bagi tim, saat Paulo hendak digrebek pada 12 November 1992 target berhasil lolos.

Tim frustrasi lantaran operasi penangkapan Xanana terancam gagal.

Akan tetapi, titik terang kembali datang saat tim melakukan penelusuran secara estafeta pada peristiwa Bunaria Komplek-Same 1990.

Keuletan dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil.

Baca Juga: Sudah 8 Bulan Terpisah hingga Rayakan Ulang Tahun ke-46 Tanpa Kehadiran Raul Lemos, Krisdayanti Ungkap Kondisi sang Suami: Saya Minta Pikiran Tenang, Nggak Kacau Aja Sih

Dari keterangan seorang estafeta Xanana, yakni Yose Tilman alias Akasio, tim berhasil mengendus persembunyian Xanana.

Xanana disinyalir bersembunyi dalam lubang bawah tanah milik seorang anggota polisi, Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.

Tak mau menyia-nyiakan peluang, Letkol Simbolon langsung perintahkan tim pemburu bergerak untuk secepat mungkin menyergap Xanana.

Pasalnya, situasi di lapangan dapat berubah sangat cepat dan kemungkinan Xanana berpindah tempat amat besar.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Dana Abadi Ratusan Triliun Seolah Tak Berguna, Timor Leste Diprediksi Akan Jadi Negara Mati | Vicky Prasetyo Tiba-tiba Kabarkan Berita Duka, Siapa Yang Meninggal?

Maka, pada pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, tim pemburu dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.

Ketika sudah mendekati sasaran, tim melihat ada dua orang anggota polisi juga bergerak menuju Dili.

Tak lama diketahui, satu dari polisi itu adalah Koptu Augusto Pereira.

Tim penyergap segera menyebar mengepung rumah persembunyian Xanana.

Baca Juga: Gegara Sosok ini, Timor Leste Pernah Luluh Lantah Hingga Buat 100 RIbu Warga Ngungsi ke Perbatasan NKRI demi Mencari Perlindungan, Cuma Satu Orang Saja Kok Bisa Bikin Geger Satu Negara?

Pukul 06.00 WIT tim mulai masuk ke rumah, serangan kilat ini tentunya amat mengagetkan.

Penghuni rumah dibangunkan dan diamankan.

Dengan amat senyap, para personil Kopassus itu stelling siaga menghadapi kemungkinan terburuk.

Ketika memasuki kamar yang ditempati Xanana, tim melihat sasaran tak ada disana.

Baca Juga: Rakyat Timor Leste Tak Kunjung Juga Kaya Meski Negaranya Bergelimang Minyak Bumi, Bahkan 21 Tahun Lepas dari Indonesia Negara ini Malah Cuma Jadi 'Sapi Perahan' Australia, Kok Bisa?

Tapi itujustru pertanda baik, lantaran menurut briefing, Xanana bersembunyi di lubang bawah tanah.

Tim lantas mengobok-obok tumpukan pakaian di bawah lemari dan mendapati adanya papan penutup lubang

Yaps! setelah dibuka tim langsung menodongkan senapan SS1 mereka ke dalam lubang.

"Xanana jangan bergerak!" teriak anggota tim.

Baca Juga: Dulu Getol Pengen Merdeka dari Indonesia Timor Leste Sekarang malah Terancam Kehabisan Uang, Kok Bisa?

Kemudian dari dalam lubang, muncul seseorang berwajah klimis tanpa baju dan hanya mengenakan celana pendek sembari memasang wajah ketakutan.

Setelah ia diborgol, tim segera mengecek ciri-ciri yang bersangkutan ada Tato Kepalan Tangan di lengan kiri yang menjadi bukti jika ia Xanana Gusmao.

Perburuan TNI atas Xanana Gusmao sendiri sudah berlangsung 17 tahun saat itu.

Keberhasilan penangkapan ini juga mendapat apresiasi dari Presiden Soeharto.

Commando/Museum Kopassus
Commando/Museum Kopassus

Xanana Gusmao saat dibekuk tim Pemburu Kopassus

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: 21 Tahun Lalu Nekat Merdeka Dari Indonesia, Begini Kondisi Timor Leste Sekarang | Jennifer Jill Keciduk Polisi Karena Narkoba, Sang Mantan Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Aksi Xanana Gusmao Angkat Kardus Curi Perhatian Dunia

Aksi mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao turun langsung membantu korban banjir di Dili menjadi sorotan dunia.

Dalam foto yang beredar, tampak Xanana Gusmao sedang mengangkut kardus berisi bantuan di pundaknya.

Baca Juga: Patung Cristo Rei Masih Berdiri Kokoh di Timor Leste, Salah Satu Hadiah dari Indonesia Ini Masih Menjadi Daya Tarik Wisatawan hingga Kini

Mengenakan kaus, Xanana Gusmao berjalan kaki sambil memikul sebuah kardus di pundaknya di tengah masyarakat.

Tak hanya dalam bentuk foto, namun aksi eks Presiden Timor Leste itu yang turut mengangkat bantuan berupa kardus-kardus dan karung yang diturunkan dari truk juga beredar dalam sebuah video di Facebook.

Xanana Gusmao tetap turun tangan meski cuaca saat itu hujan.

Baca Juga: Kesaksian Seorang Warga Timor Leste setelah Merdeka: Lebih Baik Mati di Tempat Lain daripada Hidup di Negaranya Sendiri

Warga pun sangat antusias dengan kedatangan eks presiden bernama lengkap Jose Alexandre Kay Rala Xanana Gusmao tersebut.

Diberitakan media lokal Tatoli.tl, Xanana turun langsung menyalurkan bantuan dari kota hingga ke pelosok.

Saat tiba di lokasi, ia disambut warga yang sangat antusias dengan kedatangannya.

Baca Juga: Presiden Soeharto tiba-tiba jadi Bahan 'Gunjingan' Filipina usai Perlihatkan Gelagat Tubuh Seperti Ini saat Membicarakan Pelepasan Timor Timur

Ada pula foto warga yang membantu Xanana Gusmao berjalan di tanah becek dengan merangkulnya serta memayungi pria kelahiran Manatuto, Timor Leste itu.

Tatoli mewartakan, meski warga sangat antusias dengan kedatangan sahabat almarhum BJ Habibie tersebut, sang eks presiden justru merendah dengan berkata bahwa bantuan datang dari Tuhan.

"Tuhan Yesus-lah yang menyelamatkan kalian," ucap Presiden Timor Leste 2002-2007 itu.

Xanana Gusmao juga berinisiatif menghubungi para pemilik bisnis di Timor Leste untuk membantu mengirim bantuan untuk warga terdampak bencana alam.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, Facebook, Kompas TV, Majalah Commando, Pos Kupang, Sosok.id, tatoli.tl

Baca Lainnya