Presiden Soeharto tiba-tiba jadi Bahan 'Gunjingan' Filipina usai Perlihatkan Gelagat Tubuh Seperti Ini saat Membicarakan Pelepasan Timor Timur

Kamis, 22 Oktober 2020 | 08:30
Kompas.com

Gelagat tubuh Presiden Soeharto saat membahas pelepasan Timor Timur menjadi bahan omongan Filipina.

Suar.ID -Pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, Timor Timur atau Timor Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia.

Saat itu Timor Timur menjadi provinsi termuda di Indonesia, yaitu provinsi ke-27.

Meski demikian, bergabungnya Timor Timur ke Indonesia hanya berlangsung selama sekitar 2 dekade.

Sebab, pada 1999 Timor Timur lepas dari Indonesia, dan berganti nama menjadi Timor Leste.

Baca Juga: Sejak Penggulingan Rezim Otoriter Presiden Soeharto, Australia Ternyata Sudah Khawatir Hal Ini akan Terjadi

Terkait Timor Timur, ada sebuah kisah di baliknya yang juga menyangkut Soeharto.

Kisah itu seperti yang disampaikan oleh Widodo Sutiyo dalam buku "Pak Harto The Untold Stories", terbitan Gramedia tahun 2012.

Widodo merupakan seorang juru bahasa pada masa Orde Baru.

Dia mengaku begitu hafal bahasa tubuh Soeharto.

Baca Juga: Heboh Penampakan Fenomena Lintang Kemukus di Langit Tuban, Dikaitkan sebagai Pertanda Pergantian Kekuasaan, Ternyata Sempat Terjadi juga saat Transisi Presiden dari Soekarno ke Soeharto

Menurutnya, ada sebuah kisah menarik terkait hal itu.

Bahkan, Widodo mengungkapkan hal itu kemudian menjadi sebuah kehebohan.

"Suatu kali, terjadi kehebohan seusai Pak Harto mengadakan pembicaraan empat mata di Manado dengan Presiden Marcos dari Filipina," kenang Widodo.

Kala itu, para pejabat Indonesia mendengar berita dari pihak Filipina, bahwa Indonesia hendak "melepaskan" Timor Timur.

(KOMPAS/EDDY HASBY)
(KOMPAS/EDDY HASBY)

Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999.

Baca Juga: Sebelumnya Masuk Daftar Hitam, Prabowo Subianto Akhirnya Bisa Bernapas Lega karena Bisa Mengunjungi Amerika

Haltersebut saat itu memang sedang menjadi isu politik internasional terhangat.

"Tentu saja pihak Indonesia terkejut, namun Pak Harto belum sempat mengadakan briefing dengan para pejabat RI, sebagaimana selalu dilakukan setiap selesai pembicaraan antara dua kepala negara," tulis Widodo.

Widodo melanjutkan, saat itu hanya dirinya yang bertugas sebagai penerjemah.

"Tetapi para pejabat tinggi itu pun tahu bahwa mereka tidak akan bisa memperoleh berita apa pun dari saya," ungkap Widodo.

Baca Juga: Pernah Ramalkan Kondisi Indonesia 2020, Prediksi Mantan Presiden Soeharto Mulai Terbukti: Orang Tidak Bisa Bekerja

Meski demikian, Mensesneg dan Menteri Luar Negeri saat itu akhirnya bertanya juga kepada dirinya.

Mereka menanyakan kepada Widodo, apakah Soeharto memang ingin melepaskan Timor Timur?

Mendapatkan pertanyaan itu, Widodo pun menjawabnya.

"Seingat saya, Pak Harto tidak pernah mengatakan seperti itu, apalagi masalah Timtim itu soal prinsip," jawab Widodo.

kompas.com
kompas.com

Soeharto.

Baca Juga: Sosok Ini Akhirnya Buka-bukaan Soal Misteri Kematian Ibu Tien Soeharto, Apakah Ada Hubungannya dengan Rumor yang Selama Ini Berkembang?

Namun, pihak Filipina menganggap Soeharto sudah siap melepaskan Timor Timur.

Setelah ditelusuri, ternyata ada semacam kesalahpahaman.

"Rupanya yang terjadi adalah ketika soal Timtim itu disinggung, sambil mendengarkan Presiden Marcos berbicara, Pak Harto mengangguk-anggukkan kepala yang disalahartikan sebagai semacam tanda setuju."

"Mungkin kesan itulah yang ditangkap Presiden Marcos dan disampaikan kepada para stafnya sehingga menimbulkan salah tafsir tadi," tandas Widodo.

(Tribun Jatim)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Pak Harto, The Untold Stories, Tribun Jatim

Baca Lainnya