Dalam referendum populer yang diawasi oleh PBB pada Agustus 1999, mayoritas rakyat Timor-Leste memilih untuk merdeka dari Indonesia.
Namun, dalam tiga minggu berikutnya, milisi anti-kemerdekaan Timor yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia, memulai kampanye pembalasan besar-besaran.
Milisi membunuh sekitar 1.400 orang Timor dan memaksa 300.000 orang ke Timor Barat sebagai pengungsi.
Sebagian besar infrastruktur negara, termasuk rumah, sistem irigasi, sistem pasokan air, sekolah dan hampir semua jaringan listrik negara itu hancur.
Pada 20 September 1999, pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Australia dikerahkan ke negara itu dan mengakhiri kekerasan.
Pada 20 Mei 2002, Timor Leste pun akhirnya diakui secara internasional sebagai negara merdeka.
Kekuatan Militer Timor Leste kini
Diwartakan The Odora, kekuatan militer Timor Leste terdiri dari F-FDTL (Forcas de Defesa de Timor Leste) yang tugasnya menjaga pertahanan negara.
Lalu, ada F-FNTL atau Policia Nacional De Timor Leste (PNTL) yang lebih mengkhususkan dirinya di dalam negeri.
Namun, keduanya mempunyai peranan yang tumpang tindih sehingga menyebabkan ketegangan antar layanan, sebagaimana dilansir Wikiwand.