Suar.ID - Ogah Dijebloskan ke Penjara, Para Anggota Cakrabirawa Lebih Pilih Tinggalkan Indonesia dan Hidup Bertani sebagai Warga Negara Thailand Sampai Ajal Menjemput.
Zaman dahulu, anggota Cakrabirawa/Tjakrabirawa sangat terkenal dan dihormati.
Pasalnya, pasukan tersebut mempunyai tugas berat semasa bekerja, yaitu menjaga Presiden Soekarno.
Namun setelah purna tugas, kehidupan mereka jauh dari kata indah.
Pada 28 Maret 1966 di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta, pasukan pengawal Presiden Soekarno, Tjakrabirawa, secara resmi dibubarkan.
Tugas pengaman bagi Presiden Soekarno kemudian diberikan kepada Batalyon Para Pomad yang dikomandani oleh Letkol CPM Norman Sasono.
Tapi dibubarkannya Tjakrabirawa melalui upacara serah terima itu ternyata tidak “seindah” yang dibayangkan.
Biasanya jika ada resimen pasukan yang dilikuidasi, para anggotanya akan dikembalikan kepada satuannya masing-masing mengingat personel Tjakrabirawa berasal dari satuan AD, AL, AU, dan kepolisian.
Namun, yang justru terjadi kepada para personel Tjakrabirawa adalah malapetaka.