Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Miris, Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka Dicopot Paksa karena Berstatus Janda hingga Berakhir Cidera: Tidak Ada yang Bisa Dimenangkan dengan Kebencian

Ervananto Ekadilla - Kamis, 08 April 2021 | 20:34
Ajang kecantikan Mrs Sri Lanka berakhir memalukan setelah insiden pencopotan mahkota pemenang karena berstatus janda.
Colombo Gazette Youtube

Ajang kecantikan Mrs Sri Lanka berakhir memalukan setelah insiden pencopotan mahkota pemenang karena berstatus janda.

Suar.ID -Miris, Mahkota Ratu Kecantikan Sri Lanka Dicopot Paksa karena Berstatus Janda hingga Berakhir Cidera.

Momen memalukan terjadi dalam ajang kontes kecantikan Mrs Sri Lanka pada Minggu (4/4/2021) lalu di Colombo.

Pemenang Mrs Sri Lanka, Pushpika De Silva harus menanggung malu karena mahkotanya direbut kembali setelah dinobatkan karena juri menilai dia adalah janda.

Diwartakan People, De Silva mengaku mengalami luka di kepala saat mahkota itu dicopot paksa dari rambutnya di atas panggung.

Baca Juga: Miliki Catatan Buruk Tentang Hak Asasi Manusia, Begini Kehidupan Glamor Putra Mahkota Arab Saudi yang Tak Banyak Orang Tahu, dari Kapal Pesiar sampai Kastil di Perancis

Insiden ini bermula ketika De Silva dipanggil sebagai pemenang Ratu Sri Lanka 2021 oleh Caroline Jurie pemenang Mrs World 2019.

Tidak berselang lama, Caroline tiba-tiba mengatakan bahwa De Silva tidak sah sebagai pemenang.

Hal ini karena dia merupakan janda.

Baca Juga: Sangat Langka, Inilah Asal Usul Berlian Cullinan yang Diletakkan di Mahkota Kerajaan Inggris, Apa Istimewanya?

"Ada aturan bahwa Anda harus menikah dan tidak bercerai."

"Jadi saya mengambil langkah pertama untuk mengatakan bahwa mahkota Mrs Sri Lanka untuk runner-up pertama," kata Jurie kepada pemirsa.

Dia kemudian mengambil mahkota dari kepala De Silva dan menobatkan runner up pertama menjadi pemenang.

Dalam tayangan televisi nampak De Silva yang langsung berjalan keluar panggung.

Ajang kecantikan Mrs Sri Lanka berakhir memalukan setelah insiden pencopotan mahkota pemenang karena berstatus janda.

Ajang kecantikan Mrs Sri Lanka berakhir memalukan setelah insiden pencopotan mahkota pemenang karena berstatus janda.

Baca Juga: Geger, Ratusan Keluarga Istana Arab Saudi Positif Covid-19, Raja Salman dan Putra Mahkota Diungsikan ke Pulau Terpencil!

Diberitakan BBC, setelah sempat dipermalukan di TV nasional, pihak penyelenggara kontes kecantikan itu mengembalikan mahkota pemenang kepada De Silva.

Hadiah juga dikembalikan setelah tim memastikan bahwa De Silva bukanlah janda.

Penyelenggara pun telah meminta maaf kepada De Silva.

Pemenang Mrs Sri Lanka itu mengaku berpisah dari suaminya namun tidak bercerai.

Baca Juga: Puluhan Perawat yang Tangani Kasus Virus Corona di Wuhan Tiba-Tiba Memotong Rambut Panjang Mereka, Ternyata Ada Cerita Haru di Baliknya

Sebelumnya, De Silva mengatakan di Facebook bahwa dia mengalami cedera di kepala karena insiden tersebut.

Bahkan, dia mengatakan akan mengambil tindakan hukum atas perlakuan yang tidak masuk akal dan menghina tersebut.

"Ada banyak ibu tunggal seperti saya hari ini yang menderita di Sri Lanka," kata De Silva dalam konferensi pers.

"Mahkota ini didedikasikan untuk para wanita itu, para ibu tunggal yang menderita untuk membesarkan anak-anak mereka sendirian," tambahnya.

Baca Juga: Alasan 2 Terdakwa Lakukan Hubungan Intim Bersamaan Bikin VA Tertekan, Terungkap Pelaku Video Mesum Vina Garut Miliki Motif Ini

Direktur nasional Mrs Sri Lanka World, Chandimal Jayasinghe mengatakan kepada BBC bahwa mahkota tersebut dikembalikan ke De Silva pada Selasa.

"Kami kecewa," ujar Jayasinghe.

"Memalukan bagaimana Caroline Jurie berperilaku di atas panggung dan organisasi Mrs World telah memulai penyelidikan tentang masalah tersebut," katanya.

Kontes kecantikan Mrs Sri Lanka World adalah kontes besar di negara ini.

Baca Juga: Ditanya Berapa Besaran Gaji Putra Mahkota UEA untuk Menjadi Dewan Pengarah Ibukota, Presiden Jokowi: Enggak Kuat Menggaji Beliau

Istri perdana menteri diketahui termasuk di antara para tamu pada acara tersebut.

Pada Selasa lalu, De Silva mengungkapkan terima kasih kepada penyelenggara kontes atas dukungan pasca kejadian itu.

"Saya tidak membenci siapa pun dan saya memaafkan mereka yang melakukannya kepada saya pada saat itu," tulisnya dalam bahasa Sinhala di Facebook.

"Tidak ada yang bisa dimenangkan dengan kebencian," tambahnya.

Source :Facebook people BBC Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x