Puluhan Perawat yang Tangani Kasus Virus Corona di Wuhan Tiba-Tiba Memotong Rambut Panjang Mereka, Ternyata Ada Cerita Haru di Baliknya

Minggu, 02 Februari 2020 | 14:00
Sinchew

Puluhan Perawat yang Tangani Kasus Virus Corona di Wuhan Tiba-Tiba Memotong Rambut Panjang Mereka, Ternyata Ada Cerita Haru di Baliknya

Suar.ID -Pasien virus corona di Wuhan terus bertambah.

Sementara tenaga medis semakin kewalahan.

Oleh karenannya, sejumlah tim medis dari seluruh China pun dikirim untuk membantu menangani pasien virus corona di Wuhan.

Mereka adalah pahlawan yang secara sukarela membantu di garis depan menangani pasien virus berbahaya tersebut.

Baca Juga: Pria yang baru Sembuh dari Virus Corona Ini Berhasil Menemukan Cara Simpel dan Murah Meriah agar dapat Membasmi Wabah Mematikan Wuhan: Aku Baik-baik Saja!

Meski mengetahui tinggi resikonya bagi mereka untuk tertular.

Tak hanya sukarela menolong, para staf medis ini bahkan rela tenaganya terkuras demi menolong para pasien.

Bahkan para staf medis perempuan sampai merelakan rambut indah mereka untuk di potong.

Baca Juga: Kisah Heroik para Dokter yang Berjuang Melawan Pasien Virus Corona yang Bertumbangan, dari Diancam Dibunuh oleh Pasien hingga Disepelekan oleh Bos Rumah Sakit

Bagi wanita, rambut merupakan sebuah mahkota dan selalu dirawat agar terlihat cantik.

Namun, bagi para staf medis yang berhadapan langsung dengan virus corona, mereka tak berpikir dua kali untuk merelakannya dipotong.

Dalam beberapa foto yang diunggah di media sosial China, Weiboo terlihat staf medis wanita memangkas rambut indah mereka.

Hal ini mereka lakukan agar mameudahkan dalam merawat pasien.

Dilansir dari Sinchew(30/1/2020), 31 perawat di Rumah Sakit Barat Universitas Kedokteran Union Wuhan memutuskan untuk mengorbankan rambut panjang mereka untuk mempermudah perjuangan mereka melawan virus Wuhan.

Sinchew
Sinchew

Baca Juga: Kejam! Takut Tertular Virus Corona, Kucing dan Anjing di Lempar Pemiliknya dari Jendela Apartemen

Alasan mereka melakukan ini adalah karena penelitian menunjukkan bahwa rambut pendek mengurangi risiko tertular virus dan juga menurunkan kemungkinan bakteri berkeringat dan berkembang biak.

“Kami memotong rambut kami sehingga memudahkan kami untuk mengenakan alat pelindung dan merawat pasien kami.

Kami tidak punya waktu untuk mandi dan mencuci rambut setiap hari," kata seorang kepala perawat.

Rumah sakit telah berganti gigi penuh beberapa hari terakhir, ada lebih dari 700 tempat tidur yang siap untuk para pasien sementara hampir 1.000 staf medis siap untuk melawan virus.

Sinchew
Sinchew

Baca Juga: Konflik Etnis di Kongo Berimbas Penyerangan terhadap Kantor PBB dan Stafnya, Pasukan Perdamaian Indonesia Langsung Bertindak

Diam-Diam Mendaftarkan Diri Jadi Relawan Staf Medis Virus Corona, Keberangkatan Perawat Ini Ditangisi Suaminya

Kisah sejumlah tenaga medis dari Kota Wuhan pun tersebar luas di media sosial.

Kali ini sebuah video viral tak kalah haru memperlihat perpisahan sepasang suami istri di China.

Sang istri yang bekerja sebagai perawat harus pergi bertugas merawat para pasien virus corona.

Video tersebut dibagikan ke situs video streaming China Pear Video pada Minggu (26/1/2020).

Yang mana bertepatan dengan hari kedua Tahun Baru Imlek.

Yang menarik perhatian adalah suami dari perawat tersebut yang terlihat menangis emosional.

Ia melambaikan tangan pada bus yang akan membawa istrinya pergi bertugas.

Rupanya bus tersebut mengangkut tim staf medis dari Rumah Sakit Huaihe Universitas Henan ke Wuhan untuk membantu.

Baca Juga: Anaknya Bikin Ulah Cubit Orang di Gerbong Kereta Api, Sang Ayah Berikan Hukuman Tak Terduga Ini, Netizen: Dek, Tega Amat Bapak Lu...

Kolase Pear Video
Kolase Pear Video

Diam-Diam Mendaftarkan Diri Jadi Relawan Staf Medis Virus Corona, Keberangkatan Perawat Ini Ditangisi Suaminya

Pria tersebut bernama Xu Guoliang, seorang ahli bedah urologi di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Henan.

Dia menangis ketika istrinya, Wang Yuehua, seorang perawat di Rumah Sakit Huaihe akan pergi ke Wuhan dan dia sangat khawatir.

Lebih mengharukan lagi rupanya sang istri diam-diam mendaftarkan namanya tanpa sepengatuah suaminya untuk menjadi relawan merawat pasien epidemi virus corona.

Xu mengatakan bahwa sebagai anggota staf medis, dia tahu istrinya berpengalaman tetapi sebagai seorang suami, dia khawatir tentang keselamatan istrinya.

Meskipun sekarang adalah musim libur, Xu mengatakan mereka telah kembali bekerja dan menyerahkan putra mereka kepada orang tuanya untuk dirawat.

Dia tidak berani memberi tahu mereka bahwa Wang pergi ke Wuhan untuk membantu dan hanya mengatakan bahwa mereka berdua bekerja lembur.

Baca Juga: Ngaku Masih Single, Pria ini Langsung Dibawakan Golok Oleh Istrinya, Netizen: Waduh Si Ibu, Bapaknya Sampai Takut Disunat 2 Kali, Nakal Sih!

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : sinchew.com

Baca Lainnya