“Iya bapaknya yang langsung telepon. Dia bilang anaknya sudah tidak ada,” kata Erlita saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com melalui telepon seluler.
“Saya tanya sakit apa, katanya sakit ginjal. Jadi katanya sudah bengkak kakinya. Sudah tidak bisa makan karena susah minum. Katanya kurang minum makanya kena penyakit itu,” jelasnya.
Dia mempertanyakan kenapa AP yang sedang sakit justru tidak dirawat di rumah sakit.
“Terus saya tanya kenapa tidak dirawat di rumah sakit, katanya mendadak tiba-tiba. Kurang lebih seperti itu. Terus menutup telepon karena katanya mau urus jenazah. Saya juga langsung urus tiket juga,” ujar Erlita Dewi.
Awalnya, dia menerima kabar jenazah putrinya tersebut akan dimakamkan pada sore harinya dengan alasan tidak boleh terlalu lama dimakamkan.
“Tapi kan belum 24 jam juga, jadi saya minta tunggu saya datang baru dimakamkan,” kata Erlita Dewi.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Erlita Dewi, petugas Polresta Sidoarjo membongkar makam AP yang ada di komplek pemakaman Praloyo, Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang.
Pembongkaran dilakukan tertutup oleh petugas kepolisian bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo. Di atas makam dipasang tenda, kemudian dikeliling penutup.
Setelah makam dibongkar, jenazah putri sulung Erlita Dewi itu diangkat dan dioutupsi di lokasi.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, jenazah remaja yang selama ini tinggal di Perumahan Taman Tiara Mediteran Sidoarjo itu kembali dimakamkan oleh petugas.
Erlita terlihat sangat berduka. Beberapa puluh menit dia menangis di atas makam sang anak.