Namun pada tanggal 27 Maret 2021, Linda yang semula sempat bercengkrama dengan AP dan tiga anak sambungnya itu seperti biasa hendak melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga umumnya.
"Saat saya mau masakin anak-anak, anak saya (AP) ini teriak-teriak panggil mama... mama sakit, begitu. Saya langsung ke kamarnya, dia minta gendong. Saya langsung teriak ke asisten rumah tangga saya buat bikinkan air gula. Saya juga panggil papanya anak-anak. Saat itu saya tanya, mana yang sakit nak, anak saya (AP) cuma bilang gendong mama," cerita Linda.
Karena panik, AP kemudian dibawa ke rumah sakit dan di sana putri mereka sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Kami satu mobil sempat tidak percaya. Anak saya itu ngobrol sama saya meskipun kesakitan itu saya peluk. Minta air minum katanya haus. Itu di dalam mobil saya bilang, sabar ya nak," tambahnya.
Setelah dinyatakan meninggal, Agung kemudian meminta dokter untuk melakukan upaya medis dengan memberikan kejut jantung.
"Kami memang meminta, karena tidak percaya secepat itu anak saya pergi. Dokter memang sarankan, kalau dikejut itu organnya bisa rusak. Tapi tetap kami minta karena saya yakin anak saya masih ada," ujarnya.
Setelah hampir tiga jam menunggu tindakan medis, upaya Agung dan Linda tak bisa melampaui takdir.
Agung yang kemudian pasrah, mencoba menghubungi Erlita Dewi, mantan istri dan ibu kandung AP mengabarkan kematian anaknya itu.
"Karena atas permintaan ibu kandungnya, AP agar disemayamkan esok harinya dan diminta formalin. Namun saya menolak awalnya. Namun untuk menghindari kesalahpahaman akhirnya saya ikuti, tapi tetap menolak kalau diformalin. Kemudian alternatifnya ya jenazah disimpan dalam lemari pendingin di kamar jenazah," sambung Agung.
Agung menjelaskan, saat memandikan jenazah AP, tidak ada sedikitpun darah yang keluar dari bagian tubuh anaknya itu.
"Saya sendiri ikut memandikan. Termasuk ada petugas rumah sakit yang ikut memandikan. Ada saksinya. Itu tidak ada keluar darah," tandas mantan suami Erlita Dewi.