Dalambuku berjudul 'Kontroversi Kudeta Prabowo,' pada hari-hari panjang Mei 1998, Wiranto mengaku pernah dituduh membangkang kepada Soeharto.
Terungkap, yang melaporkan adalah Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto.
Pada 15 Mei, ibukota telah porak-poranda akibat kerusuhan yang sudah terjadi selama 3 hari.
Soeharto kemudian mengangkat Panglima Komando Operasi Kewaspadaan dan Keselamatan Nasional.
Pangab Jenderal Wiranto dipercaya menjadi Panglimanya dan pelantikan dilakukan 3 hari kemudian.
Pengangkatan tersebut membuat rivalnya tidak puas, termasuk Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto.
Prabowo pun datang ke mertuanya, Soeharto, membawa bukti ketidaksetiaan Wiranto.
Bukti tersebutberupa konsep pernyataan pers ABRI.
Di dalamnya, berisi dukungan ABRI terhadap sikap NU yang meminta Soeharto mengundurkan diri.