Dalam menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui KBRI London melakukan beberapa upaya.
KBRI meminta penjelasan secara merinci hingga mengupayakan agar tim Indonesia bisa pulang lebih cepat atau tidak perlu melakukan karantina hingga 10 hari di Inggris.
Sejauh ini, tindakan tersebut sudah berbuah hasil.
Pemerintah menjadikan kepulangan tim Indonesia sebagai prioritas utama.
Tim Indonesia yang semula baru bisa kembali pada tanggal 23 Maret, akan lebih cepat bertolak ke Tanah Air, yakni pada 21 Maret.
Kabar tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa S Broto, dalam sebuah acara bersama Metro TV, Sabtu (20/3/2021) malam WIB.
"Kami semua sama, di jajaran pemerintah, yang penting tim Indonesia harus pulang, tidak seperti yang diminta oleh NHS karena semula kan harus pulang tanggal 23, dan ngapain lama-lama di sana," kata Gatot S Broto.
"Alhamdulillah atas pendekatan dan fleksibilitas dari BWF, dan kemudian pihak NHS juga bisa dibanding oleh Pak Desra Percaya (Dubes RI untuk Inggris), tim Indonesia bisa pulang tanggal 21, meski dengan syarat harus ada tes PCR dan hasilnya alhamdulillah negatif," tutur Gatot S Broto menjelaskan.
Kendati sudah mendapat kepastian terkait kepulangan tim Indonesia, pihak Kemenpora tampak belum puas dengan hal lain, yakni penjelasan BWF soal kisruh All England 2021.
BWF sejatinnya sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait penarikan tim Indonesia dari All England 2021.