Suar.ID - Tim nasional (Timnas) badminton Indonesia baru-baru merasa kecewa karena harus mundur dari ajang All England 2021.Sontak, hal itu membuat masyarakat Tanah Air heboh dan dunia badminton menjadi sorotan, bahkan muncul adanya isu diskriminatif terhadap atlet Indonesia.Organisasi badminton dunia alias BWF pun sempat memberikan klarifikasi tentang kronologi para Timnas badminton Indonesia yang tidak bisa bermain karena di dalam pesawaat mereka ada orang yang disebut terpapar virus corona.
Poul-Erik Hoyer Larsen yang menjabat sebagai presiden BWF pun turut disorot.Dikutip dari laman resmi BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen memiliki catatan pertandingan yang cukup mentereng.Ia tampil dalam 491 pertandigan badminton di sepanjang kariernya.Gelar internasional pertama Larsen diraih saat menjuarai Czechoslovakian Open pada 1985 silam.
Setelah itu, Larsen sukses meraih banyak gelar di IBF World Grand Prix untuk kategori tunggal putra.Sederet gelar lainnya pernah diraih Larsen di Carlton Inter-sport Cup, Scottish Open, Dutch Open, Denmark Open, Poona Open, French Open, Japan Open, Swedish Open, German Open, Swiss Open, All England Open, Russia Open, China Open, U.S Open, dan Chinese Taipei Open.
Sepanjang kariernya, Larsen pernah bermain sebanyak 491 pertandingan.
Dia juga sukses memenangkan 398 pertandingan dan hanya kalah 93 kali saja.
Memasuki masa pensiun dari dunia badminton, Larsen akhirnya mengemban amanah sebagai Presiden Badminton Eropa.
Larsen mencalonkan diri sebagai Presiden BWF pada tahun 2013 lalu.
Saat itu dia bersaing dengan wakil dari Indonesia, Justin Suhandinata.Beruntung bagi Larsen, dirinya yang terpilih menggantikan Kang Young-Joong dari Korea Selatan.
Kemenangan tersebut diraihnya usai mendapat suara sebanyak 145, unggul 25 suara dari Justin Suhandinata.Selesai mengemban masa jabatan empat tahun sebagai Presiden BWF, Larsen terpilih kembali untuk memegang jabatan tersebut dan mulai menjalani periode keduanya sejak 2017 lalu.