Partai Demokrat kini dalam Masalah, Ini Kisah AHY Tinggalkan Militer dan Langsung Terjun ke Dunia Politik Lawan Ahok dan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Jumat, 19 Maret 2021 | 21:00
Kolase Tribunnews

Kisah AHY tinggalkan dunia militer dan langsung terjun ke politik melawan Ahok dan Anies Baswedan.

Suar.ID -Partai Demokrat kini dalam Masalah, Ini Kisah AHY Tinggalkan Militer dan Langsung Terjun ke Dunia Politik Lawan Ahok dan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menceritakan kisah di balik keputusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninggalkan dunia militer dan terjun ke dunia politik.

Proses lobi kepada AHY untuk terjun ke dunia politik sudah dilakukan kader Partai Demokrat sejak awal 2016.

Andi mengatakan, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sebenarnya tidak pernah terpikir untuk menjajaki dunia politik.

Baca Juga: Konflik Partai Demokrat kian Memanas, Iwan Fals Ikut Berikan Komentar: Ujung-ujungnya Pengadilan yang Menentukan

"Waktu itu sebenarnya tidak terpikirkan oleh Mas AHY."

"Beliau lagi tugas di Darwin, Australia,"ujar Andi saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (15/3/2021).

Faktanya, kejutan terjadi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Tanggal 22 September 2016, Partai Demokrat mengajukan nama AHY sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni.

Baca Juga: Karena Uang Rp 100 Juta, Kesetiaan Kader AHY Berpaling ke Moeldoko: Saya Ikut karena Diiming-imingi Uang Besar

Pasangan Agus-Sylvi diusung oleh Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Andi mengungkapkan, nama AHY bisa masuk dalam bursa Cagub DKI Jakarta dikarenakan koalisi Partai Demokrat kesulitan mencari figur kuat untuk melawan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

"Koalisi partai sedang mencari figur untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta bersaing dengan Pak Ahok dan Pak Anies," kata Andi.

"Setelah mencari-cari tidak ketemu-ketemu yang kira-kira bisa bersaing dengan dua figur yang kuat ini, maka mereka mengusulkan kenapa tidak putranya Pak SBY saja? AHY saja," sambung Andi.

Kompas.com

Putra Mantan Presiden ke-6 Siap Hadapi Isu Kudeta pada Partai Demokrat.

Baca Juga: Bersumpah Sepenuhnya Dukung AHY, Kader Demokrat Sampai Tumpahkan Darah untuk Mendukungnya Lewat Hal Ini

Menurut Andi, usulan memajukan AHY tidak langsung diberi lampu hijau oleh SBY.

Hal itu dikarenakan AHY, saat itu, berfokus meniti karier di dunia militer.

Kendati demikian, AHY akhirnya bersedia meninggalkan militer dan terjun ke politik.

Baca Juga: Bak Mengipasi Arang Yang Sedang Membara, Gatot Nurmantyo Tiba-tiba Mengaku Pernah Diajak Kudet AHY Di Partai Demokrat, Seketika Langsung Ingat Jasa Besar SBY

Itu terjadi setelah AHY dihubungi beberapa kali dan diyakinkan oleh para kader Demokrat bahwa pengabdian kepada negara bisa juga melalui jalur politik.

"Pada titik itu mungkin Mas AHY menganggap itu duty call, akhirnya beliau bersedia," ujar Andi.

Namun, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni saat itu hanya mendapatkan suara 937.950 dengan presentasi 17,02 %.

Instagram @agusyudhoyono
Instagram @agusyudhoyono

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Baca Juga: Moeldoko Tertawa Dingin saat Dituding Berambisi Jabat Ketum Demokrat Demi jadi Capres 2024, Reaksinya jadi Sorotan: Kau Tanya Sama Dia aja!

Perolehan suara tersebut membuat AHY gugur pada putaran pertama Pilgub DKI Jakarta.

Andi mengatakan, di balik kekalahan AHY itu, ada berkah yang cukup besar yang bisa dijadikan asa untuk kontestasi 2024.

"Yang menarik adalah walaupun kalah di DKI, tapi dia mendapatkan sambutan yang luar biasa di seluruh Indonesia, terbukti polling (nasional) beliau luar biasa, di seluruh Indonesia, bukan hanya di DKI," ujar Andi.

(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribunnews

Baca Lainnya