Konflik Partai Demokrat kian Memanas, Iwan Fals Ikut Berikan Komentar: Ujung-ujungnya Pengadilan yang Menentukan

Jumat, 12 Maret 2021 | 11:00
IG @iwanfals

Iwan Fals ikut tanggapi konflik di Partai Demokrat.

Suar.ID -Musisi Iwan Fals berkomentar mengenai konflik Partai Demokrat.

Konflik Partai Demokrat hingga saat ini tak kunjung mereda.

Bahkan, kedua kubu, yakni Kubu Moeldoko atau KLB Deliserdang dengan Kubu AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono terus menuding satu sama lain.

Terbaru, kubu Moeldoko melalui Sekjen Jhoni Allen Marbun menilai adanya dinasti politik yang membuat kader partai berlambang bintang mercy itu menggelar KLB Deliserdang.

Baca Juga: Karena Uang Rp 100 Juta, Kesetiaan Kader AHY Berpaling ke Moeldoko: Saya Ikut karena Diiming-imingi Uang Besar

Sementara, Kubu AHY menilai Kubu Moeldoko gagal move on.

Musisi senior Iwan Fals pun akhirnya mengomentari konflik Partai Demokrat.

Ia meminta followers-nya di twitter juga ikut menanggapi soal konflik tersebut.

Iwan Fals memprediksi konflik Partai Demokrat berujung pada keputusan pengadilan.

Baca Juga: Bersumpah Sepenuhnya Dukung AHY, Kader Demokrat Sampai Tumpahkan Darah untuk Mendukungnya Lewat Hal Ini

"Soal Partai Demokrat bagaimana tanggapan Tuan Puan sekalian?

Saya tak coba menyimak, walau mungkin ujung-ujungnya pengadilan yang menentukan, tapi bolehlah berpendapat...

Tetap jaga PROKES nya," tulis Iwan Fals melalui akun @iwanfals, Kamis (11/3/2021).

Twitter iwanfals
Twitter iwanfals

Baca Juga: Bak Mengipasi Arang Yang Sedang Membara, Gatot Nurmantyo Tiba-tiba Mengaku Pernah Diajak Kudet AHY Di Partai Demokrat, Seketika Langsung Ingat Jasa Besar SBY

Sekjen Demokrat Kubu Moeldoko Tuding Ada Dinasti Politik di Kubu AHY

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun, buka suara soal alasan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Menurutnya, adanya dinasti politik di tubuh Partai Demokrat membuat dirinya dan sejumlah kader Demokrat menggelar KLB Deli Serdang.

Dinasti politik tersebut ada pada posisi ketua umum dan ketua majelis tinggi.

Baca Juga: Moeldoko Tertawa Dingin saat Dituding Berambisi Jabat Ketum Demokrat Demi jadi Capres 2024, Reaksinya jadi Sorotan: Kau Tanya Sama Dia aja!

"AHY mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Pusat, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Daerah, mengangkat dan memberhentikan Dewan Pimpinan Cabang," kata Jhoni di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).

Menurut Jhoni Allen Marbun, AHY juga menentukan segala hal-hal yang strategis, kinerja, political will di dalam partai, di antaranya posisi wakil ketua umum, sekjen, dan seterusnya yang dinilainya sebagai pembantu ketua umum.

"Kedua, Ketua Majelis Tinggi, kewenangannya pertama membuat rancangan anggaran dasar anggaran rumah tangga yang disahkan dalam Kongres atau Kongres Luar Biasa, menentukan siapa calon ketua umum pada kongres atau KLB," tambahnya.

Tribun Medan

Moeldoko dan kader Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Tak Ada Takut-takutnya, AHY Blak-blakan Sebut Moeldoko Sosok Senior Yang Tak Baik Untuk Dicontoh: Saya Prajurit Dia Juga Prajurit

Dia pun menyinggung SBY yang selalu mengeklaim sebagai Demokrat sejati, tetapi menurutnga justru demokrasi Partai Demokrat diamputasi SBY.

"SBY selalu mendengungkan keadilan, tetapi faktanya AD/ART Tahun 2020 ini adalah mengambil keadilan-keadilan hak-hak daripada kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, di mana hak untuk kedaulatannya diamputasi dalam pasal AD/ART itu, bahkan calon ketua umum menjadi kewenangan Ketua Majelis Tinggi," kata Jhoni Allen Marbun.

Jhoni Allen Marbun pun mengungkit keberadaan adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang kini memegang jabatan sebagai Ketua Fraksi Demokrat di Senayan.

"Mahkamah Partai yang menurut UU Parpol pasal 32 dia independen, hasilnya final. Ini tidak, hasilnya direkomendasi kepada Ketua Majelis Tinggi. Semuanya bermasalah dan melanggar UU," katanya.

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Twitter, Tribun Jakarta, Tribunnews