Atlet Indonesia Diperlakukan Tidak Adil oleh BWF, Bos Badminton England Ungkap Kekhawatirannya Terhadap Bulu Tangkis Inggris

Sabtu, 20 Maret 2021 | 08:30
Dok.PBSI via Kompas.com

Tim ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Suar.ID - Kabar mengejutkan datang dari tim Indonesia yang tampil di All England 2021.

Pasalnya, Hendra Setiawan dkk. harus dipaksa mundur karena mendapatkan pesan dari pemerintah Inggris terkait adanya satu orang yang dinyatakan positif covid-19 dalam pesawat yang sama dengan tim Indonesia saat berangkat ke Inggris, Sabtu (13/3/2021).

Padahal seluruh tim Indonesia sudah dinyatakan negatif baik ketika tiba di Hotel dan saat menjalani kembali tes covid-19 sebelum pertandingan.

Baca Juga: Nggak Bakal Dikasih Ampun, Netizen Indonesia Kini Serang BWF setelah Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari Pertandingan: Shame On You!

Chief Excecutive Badminton England, Adrian Christy khawatirkan kesan Indonesia dengan para penggemar terhadap bulu tangkis Inggris berubah.

Adrian Christy menanggapi serius keputusan BWF atas dasar permintaan pemerintah Inggris lewat National Health Service pada tim Indonesia di All England 2021.

Sebagai Kepala Eksekutif Bulu Tangkis Inggris, Adrian Christy mengaku memahami kekecewaan dan kemarahan Indonesia, baik para atlet dan penggemar.

Keputusan didepaknya Indonesia dari All England 2021 bahkan disebut Christy mengguncang komunitas bulu tangkis dunia, hal ini sangat disayangkannya.

"Saya sangat sedih atas para pemain dan ofisial yang ditarik dari All England Open 2021 dan untuk jutaan penggemar yang sama-sama kecewa," ucap Adrian.

"Bukan itu yang kami harapkan dan ini jelas mengguncang komunitas bulu tangkis global. Kami tahu apa arti gelar All England bagu para pemain.

Baca Juga: Jauh-jauh Terbang Ke Inggris Eh Malah Dibeginiin, Begini Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Angkat Koper Dari All England 2021, Benarkah Ada Urusannya Dengan Covid-19?

"Dan apa arti kejuaraan ini bagi para penggemar yang antusias. Saya memahami kekecewaan, frustrasi dan kemarahan yang banyak dirasakan orang saat ini," imbuhnya.

Namun demikian, Adrian Christy tak dapat memungkiri jika dunia saat ini tengah dicengkeram dengan pandemi Covid-19.

Hal itu pula yang membuat pemerintah menerapkan sistem protokol kesehatan yang sangat ketat, khususnya bagi para pendatang.

Meski demikian, Adrian tak dapat memungkiri kekhawatiran akan kesan Indonesia terhadap bulu tangkis Inggris setelah kejadian tak mengenakan di All England 2021.

"Dunia tengah dicengkeram pandemi global dan tanggung jawab utama akmai harus mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah Inggris," ujar Adrian.

"Karena kami memiliki tugas untuk merawat semua pemain, pelatih, ofisial dan staf serta mencegah risiko apapun yang membuat penularan virus bertambah.

"Salah satu fokus tahunan saya adalah menyambut tim Indonesia dan para penggemar luar biasa mereka ke Birmingham setiap tahunnya.

Baca Juga: Bikin Melongo, Perusahaan Ini Jual Udara Segar di Dalam Botol seharga Rp 1 Jutaan, Mengklaim Udara Bersih di Dalam Kemasannya Berasal dari Daerah Ini

"Rasa hormat yang dimiliki bulu tangkis Inggris untuk mereka telah membuat situasi ini berada dalam kondisi sangat sulit.

"Ini bukan keputusan olahraga, ini merupakan tanggapan terhadap pandemi dari Pemerintah, profesional medis dan ilmuwan.

"Serta dalam beberapa bulan ke depan, kami semua berharap, kami dapat mulai keluar dari mimpi buruk Covid-19 dan kembali bersama lagi tahun depan." imbuhnya.

Saat ini seluruh tim Indonesia tengah berada di hotel untuk menjalani isolasi mandiri, sesuai dengan perintah NSH lewat Email yang telah dikirimkan.

Meskipun terdapat beberapa atlet yang tidak mendapat Email tersebut, seperti salah satunya Mohammad Ahsan.

Kondisi ini sekaligus membuat perjuangan Indonesia di All England 2021 terhenti, walaupun banyak wakil yang telah lolos ke babak kedua turnamen. (Eko Isdiyanto/BolaStylo.com)

Baca Juga: Bule Inggris yang Dinikahi Nur Khamid Mendadak Kembali jadi Sorotan, Netizen: Jadi Kurus Dia Kasian

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya