"Ini bisa mengosongkan Dana Perminyakan pada awal 2022," imbuhnya.
Di sisi lain, 21 tahun lepas dari Indonesia, tak membuat Timor Leste benar-benar lepas dari 'penjajah'.
Saat baru merdeka dari Indonesia, pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan Australia yang dikenal sebagai INTERFET mendarat di Timor Leste.
Australia memimpin pasukan penjaga perdamaian dari 11.000 orang dari 22 negara, salah satu yang dianggap sebagai kesuksesan besar.
DilansirCrikey.com.au,John Howard menyebut intervensi itu sebagai "kemenangan kebijakan luar negeri yang signifikan" dan mengatakan ia tak akan mengubah apapun tentang itu dan tentara Indonesia menarik diri sepenuhnya pada akhir Oktober.
Personel pertahanan Australia pun dipuji atas upaya mereka, namun INTERFET cuma sebagian kecil dari kisah Australia dengan Timor Leste.
Tahun 1999
Setelah lebih dari 78% orang Timor memilih kemerdekaan dalam referendum pada 30 Agustus 1999, milisi paramiliter pro-Indonesia yang marah menanggapi hal ini dengan keras.
Bahkan secara sistematis, mereka meruntuhkan kota,membakar bangunan, dan menyerang serta membunuh orang.
Ada sekitar 1.500 warga Timor yang diperkirakan tewas, sedangkan puluhan ribu lainnya meninggalkan rumah dan pergi ke gunung-gunung, serta pasukan Indonesia memaksa lebih dari 300.000 orang melewati perbatasan darat ke Timor Barat.