Suar.ID -Sebelum banyak warga desa Tuban jadi miliarder mendadak, ternyata Ahok dan Jokowi telah membuat kesepakatan terkait agenda besar negara.
Kesepakatan itu mengenai proyek kilang minyak PT Pertamina (Persero) yang bekerjasama dengan perusahaan Rusia, Rosneft.
Ada sejumlah keuntungan yang akan didapatkan oleh negara jika proyek kilang minyak ini beroperasi.
Menurut Jokowi apabila telah berproduksi secara penuh, kilang ini memiliki potensi yang bisa menghemat devisa hingga 4,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 56 triliun.
"Ini kalau bisa nanti produksinya sudah maksimal bisa menghemat devisa 4,9 miliar dolar AS."
"Gede sekali, kurang lebih Rp 56 triliun."
"Ini merupakan substitusi, karena setiap tahun kita impor, impor, impor."
"Padahal kita bisa buat sendiri, tapi tidak kita lakukan," imbuh Kepala Negara dikutip dari laman Setneg via Kompas.com.
Baca Juga: Heboh, Abu Janda Mengaku Dibayar Mahal Kubu Jokowi Sebagai Buzzer, Pakai Dana APBN?
Dalam berbagai kesempatan seperti rapat terbatas, rapat paripurna, hingga rapat dengan kepala daerah, Jokowi berulang kali menyampaikan pentingnya substitusi produk-produk impor, salah satunya petrokimia.