21 Tahun Lalu Nekat Lepaskan Diri dari Indonesia, kini Timor Leste justru Butuh Bantuan RI, Xanana Gusmao: Kalian Harus Mengerti, Kami tidak Punya Apa-apa

Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.

Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.

Hal ini memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.

Diberitakan AFP, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan 250.000 nyawa, baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.

Namun kegembiraan berubah menjadi duka setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.

Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.

Baca Juga: Presiden Soeharto tiba-tiba jadi Bahan 'Gunjingan' Filipina usai Perlihatkan Gelagat Tubuh Seperti Ini saat Membicarakan Pelepasan Timor Timur

Timor Leste Minta Izin Karantina Warganya di Bali

East Timor Law and Justice Bulletin

ilustrasi kemiskinan di Timor Leste

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengatakan, Timor Leste mengajukan permintaan izin untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.

Permintaan tersebut diajukan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste.

Hal ini menyikapi merebaknya wabah virus corona di dunia.