Kala itu, Jokowi-Ahok berhasil mengalahkan 5 pasangan calon (paslon) lain, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini, Faisal Basri-Biem Benyamin, dan Alex Noeedin-Nono Sampono.
Ahok juga mengatakan, keraguan banyak pihak itu terjadi lagi ketika ia kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Saat itu, kata Ahok, banyak pihak yang memintanya mundur dari pencalonan.
Namun saat itu, kata dia, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tetap memilihnya sebagai calon kepala daerah yang diusung PDI-P karena menilai kinerja Ahok selama ini.
"Tetapi Ibu Mega mengatakan 'Saya memilih Ahok untuk maju karena dia memang bisa kerja'," cerita Ahok.
Pada 2017, Ahok mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kala itu, ia didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat.
Saat itu, Ahok-Djarot bersaing dengan pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) - Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.